Senin 08 Nov 2010 07:01 WIB

Hindari Stres, Pengungsi Gunung Merapi Harus Cari Kesibukan

Rep: Syalabi Ichsan/ Red: Budi Raharjo
Pengungsi Gunung Merapi
Foto: Antara
Pengungsi Gunung Merapi

REPUBLIKA.CO.ID,KLATEN--Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten, Rony Rukminto, melihat terdapat kecendrungan adanya gejala penyakit kejiwaan yang dialami para pengungsi. Oleh karena itu, ungkapnya, pengungsi harus diberi kesibukan untuk menghindari stres.

"Yang anak-anak bisa diajak nyanyi-nyanyi kalau yang orang tua harus dicarikan kesibukan selama di pengungsian,"ujar Ronny di Klaten, Ahad (7/11). 

Ronny pun mengatakan tanda-tanda tersebut seperti sering merenung tentang harta benda yang ditinggalkan dan merasa tidak nyaman dengan kondisi di pengungsian.  Meski demikian, Ronny memastikan bahwa penyakit yang dialami pengungsi hanya gejala kejiwaan yang ringan. Bukan penyakit jiwa yang serius. "Namanya psikososial,"tuturnya.

Untuk itu, disamping mencarikan kesibukan, Ronny juga mengaku sudah berkoordinasi dengan Rumah Sakit Jiwa Klaten agar menempatkan petugas di posko pengungsian. Petugas tersebut, ujarnya, bertugas untuk melayani para pasien yang punya gejala stres ringan.

Direktur Rumah Sakit Jiwa Klaten, dr Endro, mengaku sudah menempatkan petugasnya di posko-posko pengungsian. Menurutnya, para petugas sudah berkoordinasi dengan pos kesehatan. "Dijadikan satu dengan pengobatan,"ujarnya. Ia pun mempersilahkan kepada warga yang ingin berkonsultasi tentang masalah kejiwaan untuk mengunjungi pos kesehatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement