Senin 08 Nov 2010 06:11 WIB

500 Muballighoh Jatim Tolak Kedatangan Barack Obama

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Budi Raharjo
Ilustrasi
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Sebanyak 500 muballighoh dari Majlis Buhuts Al Islamiyyah lil Muballighoh se-Jawa Timur (Jatim) berkumpul menolak kedatangan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama ke Indonesia pada Selasa-Rabu (9-10/11) pekan nanti.

Aksi penolakan tersebut dituangkan dalam bentuk tanda tangan di sebuah kain putih berukuran 6 x 2 meter di Gedung Wanita Surabaya, Ahad (7/11). Menurut para muballighoh, penolakan kedatangan Barack Obama disebabkan presiden kulit hitam pertama di AS tersebut memiliki agenda penjajahan komprehensif antara AS dan Indonesia.

Menurut koordinator acara, Asma Amnina, kedatangan Obama hanya bertujuan menciptakan kemitraan komprehensif guna membentuk perjanjian kerjasama yang imperialistik antara AS dengan Indonesia. "Kemitraan komprehensif itu bukan kemitraan sebenarnya, tapi penjajahan komprehensif,” terangnya kepada wartawan.

Asma menilai, kedudukan Indonesia ditempatkan sebagai negara teritorial tanpa kedaulatan di hadapan kekuatan AS dengan ide tata kelola pemerintahan globalnya. Ide yang paling berbahaya, ungkapnya, adalah pluralisme yang nantinya diarahkan kepada sebuah pola baru dengan menganggap semua agama sama. Serta, lanjut Asma, negara tak boleh turut campur dan menganggap penting penanaman aqidah pendidikan agama pada anak serta keluarga.

“Dengan alasan itulah kami meneguhkan sikap dengan menandatangani kain putih untuk menolak kedatangan Obama,” tegas anggota DPP Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement