Senin 08 Nov 2010 01:24 WIB

Korban Meninggal Letusan Merapi akan Dimakamkan Secara Massal

Rep: Arif S/Ant/ Red: Arif Supriyono
Korban tewas letusan Gunung Merapi.
Foto: antara
Korban tewas letusan Gunung Merapi.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Korban meninggal akibat letusan Gunung Merapi yang baru ditemukan akan dimakamkan secara massal di Tempat Pemakaman Umum Sayegan, Kecamatan Sayegan, Kabupaten Sleman, Minggu, sekira pukul 15.00 WIB. "Serah terima jenazah akan dilakukan di RS Dr Sardjito pada pukul 13.00 WIB yang akan diterima oleh Asisten Sekretaris Daerah II Pemerintah Kabupaten Sleman Sunartono," kata Kepala Bagian Hukum dan Humas RS Dr Sardjito, Trisno Heru Nugroho, di Yogyakarta, Ahad (7/11).

Menurut dia, jenazah yang akan dimakamkan secara massal tersebut adalah yang belum dapat teridentifikasi serta yang belum diambil oleh keluarganya. Sesuai dengan ketentuan, dalam waktu 3x24 jam apabila ada jenazah yang belum bisa teridentifikasi, maka akan langsung dimakamkan.

Ia menambahkan pemakaman massal tersebut akan dilakukan per dusun sesuai lokasi penemuan jenasah agar memudahkan apabila ada keluarga yang mencari atau ingin berziarah. Di masing-masing makam, lanjut dia, akan diberi nama dari korban meskipun itu jenasah yang belum teridentifikasi.

"Nanti di nisannya akan ada tulisan Mr X korban letusan Gunung Merapi. Akan ditulis juga tempat penemuan jenazah," papar Trisno.

Sementara itu, di RS Dr Sardjito terdapat 88 jenazah korban letusan Gunung Merapi pada Jumat dini hari (5/11) yang terdiri atas 35 laki-laki dewasa, 35 perempuan dewasa, 11 anak-anak, dan tujuh yang tidak diketahui jenis kelaminnya. Sebanyak 31 jenazah sudah dapat teridentifikasi, namun baru sembilan yang diambil oleh keluarganya.

Sebagai rumah sakit rujukan pasien korban letusan Gunung Merapi, RS Dr Sardjito hingga Ahad pagi menerima sebanyak 138 pasien luka bakar dan luka lainnya yang masuk ke instalasi rawat darurat, dan 61 di antaranya telah diizinkan pulang. Korban letusan yang masih menjalani rawat inap sebanyak 30 pasien luka bakar dan 47 pasien non-luka bakar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement