Sabtu 06 Nov 2010 02:53 WIB

Presiden Alihkan Komado Penanganan Bencana Merapi pada BNPB

Rep: M Ikhsan Shiddieqy/Antara/ Red: Budi Raharjo
Letusan Gunung Merapi
Foto: Antara
Letusan Gunung Merapi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memutuskan untuk memusatkan penanggulangan bencana letusan Gunung Merapi di bawah satu komando, yaitu Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Syamsul Maarif. Dalam konferensi pers di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Jumat (5/11), Presiden mengatakan Kepala BNPB nantinya akan dibantu oleh Gubernur Jawa Tengah, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Pangdam IV Diponegoro, Polda Jawa Tengah, dan Polda DIY.

"Kendali operasi tanggap darurat penanggulangan bencana Gunung Merapi ini mulai hari ini berada di tangan Kepala BNPB, satu komando. Kepala BNPB yang oleh UU diberikan otoritas untuk itu, dan yang bersangkutan adalah pejabat setingkat menteri," kata Presiden.

Meskipun Pemerintah Provinsi DIY dan Jawa Tengah masih berfungsi, menurut Presiden, tetapi karena skala dan keberlanjutan dari bencana itu maka dibutuhkan satu komando yang dibantu unsur daerah guna mempercepat penanganan situasi. Selain memusatkan satu komando, Presiden juga memutuskan untuk mengajukan unsur pemerintah pusat yang akan dipimpin oleh Menko Kesejahteraan Rakyat guna membantu daerah dan juga memastikan bantuan pusat ke daerah dapat disalurkan secara cepat, tepat, dan terkoordinasi dengan baik.

"Tentu unsur pemerintah, menteri terkait, pejabat terkait, di situ kepada Menko Kesejahteraan Rakyat, saya perintahkan untuk memastikan bantuan daerah, pusat, bisa dilaksanakan cepat, tepat, dan terkoordinasi dengan baik," kata Presiden.

Selain itu, Presiden juga telah menginstruksikan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk mengerahkan satu brigade plus penanggulangan bencana dipimpin oleh seorang brigadir jenderal terdiri atas batalyon kesehatan, batalyon zeni tempur untuk pekerjaan konstruksi, dan lebih dari satu batalyon marinir dan infantri yang bertugas segera membangun berbagai fasilitas seperti rumah sakit lapangan dan dapur umum.

TNI juga diminta untuk menyiapkan kendaraan untuk memudahkan pergerakan masyarakat di daerah bencana. Presiden juga telah memerintahkan Polri untuk menyiapkan satuan tugas khusus untuk penanggulangan bencana terutama mengatur lalu lintas yang agak kacau karena mobilitas tinggi dari masyarakat yang mengungsi. Brigade TNI maupun Satgas Polri itu, menurut Presiden, juga berada di bawah komando Kepala BNPB.

Presiden juga menyampaikan rencana pemerintah untuk membeli sapi serta semua ternak milik korban letusan Gunung Merapi agar para peternak tenang berada di pengungsian tanpa perlu kembali ke rumah untuk menjenguk ternak-ternak mereka yang ditinggalkan.

Presiden memastikan harga beli tersebut tidak akan merugikan petani dan pemerintah telah menyiapkan dana khusus untuk itu tanpa membebani BNPB agar badan tersebut fokus pada tahap tanggap darurat penanggulangan bencana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement