REPUBLIKA.CO.ID,KLATEN--Ribuan pengungsi memenuhi gedung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan DPRD Klaten. Mereka berasal dari posko pengungsian Desa Dompol dan Desa Bawukan yang harus diturunkan lantaran dampak dari awan panas Merapi semakin meluas.
Selain pengungsi dari dua posko tersebut, ratusan warga juga berasal dari desa yang berada hingga radius 20 kilometer dari puncak Merapi. Dari pengamatan Republika, Jumat (5/11), pengungsi telah memenuhi gedung pemkab dan DPRD sejak subuh sekitar pukul 04.00 WIB. Selain Pemkab dan DPRD, sejumlah gedung juga dibanjiri pengungsi seperti GOR Gelar Sena, dan Radio Siaran Pemerintah Daerah (RSPD) setempat.
Di Pemkab sendiri, sudah didirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makanan pengungsi. Ribuan warga lainnya memenuhi balaidesa di sejumlah desa antara lain Balaidesa Bumiarjo, Panggang, dan Talun. Gedung-gedung sekolah mulai disiagakan untuk menampung pengungsi. SMAN 3 Klaten juga sudah dipenuhi pengungsi.
Logistik yang berada di dua posko pengungsian Desa Dompol dan Bawukan sudah didistribusikan ke lokasi pengungsian baru. Warga yang berada di dua desa tersebut juga sudah mulai dievakuasi. Pun dengan ternak warga mulai diturunkan.
Menurut Kabangkesra Klaten, Suwardi, pengungsi yang berada di sekitar DPRD dan Pemkab telah disediakan logistik. Dia menyebutkan sedikitnya sekitar 6500 warga memenuhi gedung tersebut. “Kita sudah siapkan logistik. Untuk makan, kita sudah dibantu dari PMI dan sejumlah relawan, “ ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika