REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan mengeluarkan instruksi baru untuk menangani bencana letusan Gunung Merapi yang semakin berbahaya serta berdampak meluas. Menurut Presiden di Istana Negara, Jakarta, Jumat, meski pemerintah daerah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tetap berfungsi tetapi pemerintah pusat harus melakukan sesuatu karena ketidakpastian situasi serta skala bahaya yang semakin tinggi. "Hari ini akan saya keluarkan keputusan penting untuk langkah-langkah yang mengena lagi," ujarnya.
Sebelum mengumumkan instruksi penting tersebut, Presiden Yudhoyono mengadakan rapat terbatas dengan tiga menteri koordinator, yaitu Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menko Perekonomian Hatta Radjasa, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, serta Kapolri Timur Pradopo.
Menurut rencana, Presiden baru mengumumkan instruksi baru tersebut setelah menunaikan Shalat Jumat.
Radius berbahaya erupsi Gunung Merapi telah diperluas menjadi 20 kilometer dari puncak karena aktivitas yang meningkat. Perluasan radius berbahaya itu menyebabkan melonjaknya jumlah pengungsi menjadi lebih dari 100 ribu orang. Korban tewas pun bertambah menjadi lebih dari 50 orang pada Jumat pagi.