REPUBLIKA.CO.ID,KLATEN--Meski letusan Gunung Merapi menjadi bencana periodik, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra), Agung Laksono menilai tidak perlu dilakukan relokasi warga yang berada di Kawasan Rawan Bencana (KRB). Menurutnya, relokasi tidak mudah dilakukan karena akan berefek pada sosial masyarakat.
“Pemindahan ini tidak mudah, ada efek sosial yang harus dihadapi. Kecepatan gerak vulkanik di KRB berbeda-beda. Lebih baik secara menyeluruh, jika status Merapi sudah awas, bersama-sama turun , “ ujarnya ketika meninjau lokasi pengungsian di Desa Dompol, Kecamatan Kemalang, Klaten, Rabu (3/11).
Agung mengungkapkan, pihaknya memilih untuk memperbaiki wilayah yang terkena dampak letusan Gunung Merapi daripada merelokasi warga. “Perbaikan saja, tidak perlu relokasi, “ cetusnya.
Berdasarkan peninjauan, dia mengungkapkan, kawasan yang akan direkonstruksi adalah Dusun Kinahrejo, Cangkringan, Yogyakarta lantaran efek awan panas terlalu parah. Sementara kawasan lain, ungkapnya, juga akan mendapat perbaikan.
Menurut Agung, pendidikan terkait kebencanaan kepada masyarakat akan diutamakan sebagai langkah antisipasi jatuhnya korban. Letusan Gunung Merapi, ungkapnya, merupakan kejadian yang berulang sehingga dapat disiapkan. “Lebih baik untuk mendidik masyarakat bagaimana mengantisipasi bahaya letusan Gunung Merapi. Kejadian ini berulang, kalau disiapkan akan selamat, “ ujarnya.
Selain itu, Agung mengungkapkan, pihaknya sedang mengupayakan adanya penambahan alarm dan alat pantau aktivitas vulkanik Gunung Merapi. Alat tersebut, ujarnya, akan membantu mempersiapkan antisipasi bahaya letusan. “Kita akan tambah alarm dan alat pantau Merapi yang bisa membaca tanda-tanda alam sehingga warga dapat segera mengetahui aktifitas Merapi sehingga ini tidak akan membebani masyarakat, “ ujarnya.
Sementara untuk penanganan pengungsi, Agung mengatakan saat ini pihaknya berfokus dalam memenuhi kebutuhan pengungsi. “Kita fokus untuk memenuhi kebutuhan pengungsi. Berapa besar dan berapa lama, semua akan ditanggung pemerintah, “ ujarnya. Setelah itu, dia mengaku pihaknya akan melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi baik fisik maupun manusia.
Dia mengatakan, kegiatan ekonomi pengungsi akan diperbaiki dengan pemberdayaan masyarakat melalui program pemerintah seperti Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) dan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Untuk melakukan hal itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan kementrian dan lembaga terkait. “Kita juga akan memperbaiki lingkungan serta kebun-kebun warga. Ekonomi warga di lereng Merapi kebanyakan berkebun, “ terangnya.