Rabu 03 Nov 2010 08:35 WIB

Presiden Pimpin Doa di Tempat Pengungsian Merapi

REPUBLIKA.CO.ID,MAGELANG--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memimpin doa di tempat pengungsian akhir (TPA) Tanjung, Kabupaten Magelang, Jateng agar Gunung Merapi yang sedang meningkat aktivitasnya segera kembali normal.

"Saya berharap masyarakat berdoa kepada Allah meminta agar Merapi segera normal kembali. Dengan membaca surat Al Fatihah untuk keselamatan kita semua," kata Yudhoyono di hadapan ribuan pengungsi di TPA Tanjung, Muntilan, Kabupaten Magelang, Selasa malam.

Setelah itu Presiden membacakan surat Al Fatihah diikuti para pengungsi. Ikut dalam rombongan Presiden tersebut, antara lain Gubernur Jateng, Kapolri, Menteri Pendidikan, Menkokesra, dan Menpora.

Presiden mengatakan, telah melihat langsung langkah-langkah pemerintah daerah menghadapi bencana Merapi.

Sejak awal, katanya, pemerintah daerah sudah berupaya, bekerja untuk melakukan penyelamnatan seluruh masyarakat Jateng di Kabupaten Magelang, Klaten, dan Boyolali serta Kabupaten Sleman daerah Istimewa Yogyakarta.

"Pemerintah pusat juga membantu pemerintah daerah menjalankan tugas-tuasnya," katanya.

Ia mengatakan, letusan Merapi merupakan peristiwa alam dan tidak ada yang bisa menghentikannya. Semua tahu Gunung Merapi hampir setiap tiga tahun sekali meletus.

"Kita tidak tahu letusan itu ada awan panasnya atau tidak dan kita juga tidak tahu awan panas meluncur ke arah mana, apakah ke arah Magelang, Klaten, Boyolali atau Sleman. Yang penting pemerintah melakukan upaya penyelamatan kepada penduduk, satu jiwa pun harus diselamatkan," katanya.

Presiden berharap masyarakat benar-benar mentaati, mengikuti, dan menjalankan apa yang disampaikan pemerintah, baik oleh gubernur maupun bupati dan jajaran pemerintah yang lain terkait aktivitas Merapi.

Ia mengatakan, sekarang ada Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB), tugasnya melakukan tindakan tanggap darurat, termasuk langkah-langkah keamanan dan penyelamatan.

"Saya berharap masayarkat juga mentaati, mengikuti apa yang disampaian BNPB, semuanya bertujuan untuk menjaga keselamatan dan keamanan masyarakat. Semua ingin selamat termasuk Pak Sby, Pak Gubernur dan semuanya," katanya.

Presiden mengatakan, warga lereng Merapi sekarang sementara tinggal di penampungan demi keselamatan. "Kita berharap letusan Gunung Merapi segera reda. Setelah reda kemudiaan dinyatakan aman dan masyarakat diperkenankan kembali ke rumah masing-masing," katanya.

Penampungan semantara, katanya, tidak seperti keadaan di rumah, tetapi pemerintah telah memberikan layanan berupa makanan, obat-obatan, dan bantuan lainnya agar diterima dengan baik.

Ia mengatakan, bencana yang terjadi tidak hanya di lereng Merapi, tetapi juga di Mentawai mengalami musibah tsunami, dan di Papua Barat beberapa waktu lalu terjadi tanah longsor dan banjir bandang. "Saya dorong pemerintah pusat dan daerah untuk membantu warga yang mengalami musibah , kepada semua pihak yang telah membantu, kami sampaikan terima kasih," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement