REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Letusan Gunung Merapi yang terjadi Senin (1/11) diawali dengan adanya gempa low frequency pada pukul 09.47 diikuti dengan guguran dari ukuran kecil hingga sedang sekitar pukul 09.50, kemudian terjadi guguran besar terjadi pukul 10.02 kemudian diikuti awan panas yang terpantau 10.03-10.05.
Hal itu dikemukakan Kepala Badan Geologi R Sukhyar pada wartawan di kantor BPPTK (Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian) Yogyakarta, Senin (1/11). Selanjutnya awan panas kedua terjadi pukul 10.05-10.08, awan panas ketiga pukul 10.20-10.24, awan panas keempat pukul 10.56-10.59, awan panas kelima pukul 11.45 -11.47. Sebagian besar awan panas ke arah Kali Gendol dan Kali Woro dengan jarak lunur empat kilometer (sampai ke Bukit Kendil).
Dari awan panas tersebut keluar asap Sulfatara putih dan asap coklat pekat meluncur vertikal ke atas dengan ketinggian 1,5 kilometer dengan arah angin ke Timur dan Utara.
''Jadi sampai sekarang arah awan panas yang dominan masih ke arah selatan, barat dan barat daya. Sedangkan yang sampai ke arah timur itu dan itu material vulkanik halus yang terbawa angin,'' ungkap dia.