Senin 01 Nov 2010 23:26 WIB

Embun Halangi Pendaratan Garuda di Jambi

Garuda Indonesia (Ilustrasi)
Garuda Indonesia (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI--Sebuah pesawat Garuda yang akan mendarat di Bandara Sultan Taha Jambi dari Jakarta padaSenin pagi terpaksa dialihkan mendarat di Palembang, karena embun tebal menutupi kota Jambi. Kepala Dinas lalu Lintas Udara Bandara Sultan Taha Jambi, Dwi Putra Jaya di Jambi mengatakan Senin, embun atau kabut yang menyelimuti Kota Jambi Senin pagi cukup rendah mencapai 500 meter, menghalangi jarak pandang pilot dengan landasan.

"Jarak pandang pilot dengan landasan dibutuhkan paling sedikitnya 1.500 meter, karena terlalu dekat, pilot mengalihkan pendaratan di Bandara Sultan Mahmud badarudin II Palembang," katanya.

Ia menyebutkan, sesuai jadwal, pesawat penerbangan pagi Garuda itu sudah mendarat di Jambi pukul 08.00 WIB, dan kini pesawat itu menunggu di Palembang menanti cuaca cerah di Jambi. Penerbangan ke dua Sriwijaya air yang seyogyanya sudah mendarat di Jambi pukul 09.00 WIB, kini juga masih belum berangkat dari Jakarta.

Kondisi cuaca di Kota Jambi kini masih mendung, namun kabut asap berangsur tinggi dan jarak pandang pun makin jauh atau makin tinggi.

"Kita akan menginformasikan pada pilot dan perusahaan penerbangan tentang kondisi cuaca di Jambi, bila sudah cerah dan landasan bisa didarati," katanya.

Dalam keterangan terpisah Kepala BMKG Jambi, Remus L Tobing mengatakan, kondisi cuaca musim hujan saat ini sering menimbulkan kabut atau embun pada pagi hari dengan ketebalan cukup pekat.

Embun yang menyelimuti Kota Jambi itu terjadi pada pagi hari, namun secara perlahan akan memuai, menipis serta hilang diterpa sinar matahari.

"Embun berbeda dengan kabut asap, karena bisa bias dan hilang diterpa sinar matahari, namun kabut asap hanya bisa dihilangkan oleh hujan," kata Remus L Tobing.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement