REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Petugas pos pengamatan Merapi di Babadan sejak Ahad (31/10) sudah ditarik. Karena kondisi Merapi sudah parah, terjadinya erupsi eksplosif berkali-kali yang cukup tinggi.
Hal itu dikemukakan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana, Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Surono, pada wartawan di kantor BPPTK (Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian) Yogyakarta, Ahad (31/10) malam.
Dia menjelaskan, energi aktivitas sebelum letusan Merapi kali ini hampir tiga kali lipat dati tiga kali letusan sebelumnya (yaitu letusan tahun 1997, 2001 dan 2006) yang aktivitasnya hanya dibawah 300 ribu x 10 pangkat 12. Sedangkan sekarang energi letusannya hampir 900 ribu x 10 pangkat 12.
''Mereka saya tarik dari pos Babdan sampai waktu yang tidak ditentukan Karena kondfisinya sudah seperti ini saya tidak ingin mereka meninggal karena Gunung Merapi. Sudah tahu aktivitas gunungnya seperti itu masih juga kerja kan nanti yang salah saya,'' tutur dia.
Menurut Surono, potensi lahar dingin pasti ada karena sekarang belum disurvei semua. ''Kan masih panas dan masih awas.Lagi pula di sepanjang alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi termasuk dalam jarak 10 kilometer dari puncak Merapi tidak boleh ada kegiatan,''kata Surono.