REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Radio menjadi salah satu sarana informasi tercepat di daerah bencana. Salah satu media yang berperan penting dalam memberikan informasi mengenai bencana adalah Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI).
Mungkin tak banyak yang mengenal RAPI, tapi dalam hal kecepatan dan keakurtan dalam hal memberikan informasi RAPI-lah jagoannya. Bencana meletusnya gunung merapi menjadi pembuktian RAPI untuk selalu terdepan dalam memberikan informasi dalam kegiatan kemanusiaan.
"Kami menyebar 30 anggota ke empat titik gunung Merapi," sebut Ketua RAPI Yogyakarta Agus Sulis, Ahad (31/10).
Menurut Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa ini, penyajian informasi anggota RAPI harus memenuhi standar pemberitaan yang akurat. Agar tidak terjadi kesalahan dalam meberikan informasi ke publik, imbuh Agus, ada empat orang anggota RAPI yang berada di pos berjarak lima kilo meter dari puncak Merapi selalu melakukan cek ulang.
"Anggota yang tersebar pun sudah dibekali pengetahuan serta peralatan yang cukup," jelas Agus.
Selain pendidikan kepenyiaran dan jurnalistik yang dilakukan selama dua bulan, anggota RAPI dibekali handy talkie, ilmu evakuasi, kode etik, petunjuk pelaksanaan, dan aturan lainnya. Agus pun menegaskan, RAPI bukan seperti radio komunitas pada umumnya. Pasalnya,radio di bawah naungan RAPI harus melengkapi syarat yang sudah ditentukan.
"Kami ini legal dan terdaftar di Kementerian Informasi dan Komunikasi, yang diomongin di radio pun harus yang bermanfaat," jelasnya.
Pada karyanya yang mencapai 28 tahun, Agus berharap RAPI tetap bertahan. Serta mendapat sokongan dana dari pihak swasta. Saat ini, anggota RAPI sudah 4200 orang tersebar di 32 provinsi.