Ahad 31 Oct 2010 01:35 WIB

Agar Lebih Nyaman, Barak Pengungsi Umbulharjo Dipindah

Pengungsi letusan Gunung Merapi
Foto: ap
Pengungsi letusan Gunung Merapi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Barak pengungsian Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dipindahkan ke Wukirsari pascaletusan Gunung Merapi, Sabtu dinihari.

"Para pengungsi, tenda, dan peralatan dipindahkan ke barak pengungsian Wukirsari yang jaraknya lebih jauh dari puncak Merapi dibandingkan Umbulharjo," kata relawan penanggulangan bencana Merapi, Wahyu di Sleman, Sabtu.

Menurut dia, barak pengungsian Wukirsari berjarak sekitar 12 Km dari puncak Merapi, sedangkan Umbulharjo sekitar 10 Km. Pemindahan lokasi pengungsian itu untuk membuat pengungsi lebih nyaman.

"Pemindahan dilakukan anggota TNI dibantu relawan. Selain itu, juga dilakukan pembersihan Kantor Desa Umubulharjo yang selama ini digunakan untuk menampung pengungsi korban erupsi Merapi," katanya.

Ia mengatakan, saat ini barak pengungsian Umbulharjo dikosongkan dari pengungsi sementara dapur umum masih melakukan aktivitas seperti biasa untuk memenuhi kebutuhan makan para pengungsi.

"Dapur umum belum memungkinkan dipindah karena masih digunakan untuk memasak makanan bagi pengungsi. Petugas dapur umum tetap memasak, selanjutnya makanan dibungkus untuk diberikan kepada para pengungsi di Wukirsari," katanya.

Gunung Merapi, Sabtu dinihari, selama 21 menit mengeluarkan suara letusan keras dengan mengeluarkan awan panas yang pekat sehingga membuat panik warga sekitar gunung yang teraktif di Indonesia itu.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta Subandriyo mengatakan, letusan keras dengan mengeluarkan awan panas berlangsung mulai pukul 00.16 WIB hingga 00.37 WIB.

Letusan dibarengi awan panas terjadi karena suplai magma dari bawah ke atas berlangsung cepat. "Sabtu dinihari terjadi aklamasi gas, sehingga terjadi letusan awan panas dengan suara keras disertai guguran materal yang mengeluarkan suara bergemuruh," katanya.

Letusan diperkirakan masih terjadi karena masih ada magma dari bawah yang cukup besar, demikian Subandriyo.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement