Ahad 31 Oct 2010 01:08 WIB

Tak Hiraukan Letusan Merapi, Warga Selo Tetap Beraktivitas di Ladang

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Siwi Tri Puji B

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI--Meski sempat dicekam kepanikan dan diungsikan di tempat penampungan sementara (TPS) di Sawangan, Kabupaten Magelang, warga Dusun Stabelan, Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali tetap kembali ke rumahnya untuk mengurus ternak mereka.

Imbauan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta agar warga yang ada di kawasan rawan bencana (KRB) yang berada di radius 10 kilometer dari puncak Merapi sepertinya tak pernah diindahkan.

Padahal, pada letusan hebat yang terjadi Sabtu (30/10) sekitar pukul 00.40 WIB, seluruh warga di dusun ini telah dievakuasi ke lokasi yang lebih aman. Namun kondisi ternak yang kurang terurus membuat mereka kembali untuk mencari rumput sekaligus mengurus beberapa pekerjaan di rumah.

Berdasarkan pantauan Republika, sejumlah warga di dusun ini mulai tampak melakukan aktivitas sejak pukul 07.00 WIB. Sejumlah warga sudah terlihat beraktivitas di ladang dan kandang ternak di dusun yang berjarak hanya 3,5 kilometer dari puncak Merapi ini.

"Letusan Gunung Merapi yang disertai dengan muntahan material lava pijar memang membuat warga dicekam ketakutan. Namun kami tetap kembali untuk mengurus ternak dan ladang," ungkap Turmin (31), salah seorang warga Dusun Stabelan.

Menurutnya, hampir setiap warga dusunnya, terutama kaum laki-laki tidak bisa membiarkan ternak dan ladang ditinggalkan. Yang penting, selama kembali ke pemukiman tetap selalu waspada terhadap aktivitas Gunung Merapi yang masih berstatus "awas" ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement