REPUBLIKA.CO.ID, PADANG--Bantuan bahan makanan, minuman dan obat-obatan dari Presiden RI untuk para korban gempa dan tsunami di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, terlambat dikirim dengan kapal akibat terkendala cuaca buruk.
"Kapal Pelni KM Labobar yang mengangkut bantuan Presiden dan bahan bantuan lainnya ditunda berangkat dari jadwal sebelumnya Jumat pukul 10:00 WIB menjadi Sabtu, pukul 00.00 WIB," kata staf administrasi Pelabuhan Teluk Bayur, Tohara di Padang, Jumat.
Penundaan dilakukan karena kondisi cuaca buruk dan gelombang besar di perairan Selat Mentawai yang bisa membahayakan pelayaran, tambahnya.
Ia menyebutkan, penundaan telah dilakukan dua kali yakni pertama hingga pukul 16.00 WIB, lalu pukul 19.00 WIB dan ditunda lagi menjadi pukul 00.00 Rabu tengah malam.
"Kita harapkan warga terkena bencana gempa dan tsunami bisa memaklumi kondisi cuaca dan medan yang berat untuk mendistribusikan bantuan," ujarnya.
Kapal yang akan belayar ke Sikakap, Kecamatan Pagai Selatan itu, selain membawa bahan bantuan, juga membawa sekitar 500 orang relawan dari sejumlah LSM dan INGO dan puluhan jurnalis dalam dan luar negeri.
Ia mengharapkan, Rabu tengah malam cuaca buruk mereda sehingga kapal bisa diberangkatkan bersama bahan bantuan dan tim relawan.
Salah seorang calon penumpang KM Labobar, John Nedy Kambang seorang jurnalis nasional, menyebutkan, dirinya bersama kru stasiun TV nasional lainnya terlambat sampai ke Sikakap karena penundaan keberangkatan KM Labobar.
"Kita sadari cuaca sangat buruk dan terlihat dari Teluk Bayur awan gelap dan hujan deras di tengah laut sehingga keberangkatn kapal ditunda beberapa kali," tambahnya.