Kamis 28 Oct 2010 10:52 WIB

SBY: Perlu Pendidikan Keras Menyelamatkan Masyarakat

Red: irf
Presiden SBY
Presiden SBY

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan menginstruksikan provinsi-provinsi rawan bencana memberikan pendidikan kebencanaan lebih keras dalam menyelamatkan masyarakat. "Bulan depan kita akan bertemu dan akan dikeluarkan instruksi kepada provinsi yang punya daerah rawan seperti Mentawai, supaya harus mendidik dan harus bertanggung jawab melakukan sesuatu untuk keselamatan masyarakat," katanya di Padang, Rabu.

Hal itu ditegaskan Presiden Yudhoyono dalam rapat koordinasi terbatas membahas penanggulangan bencana gempa dan tsunami Mentawai di Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Presiden berada di Padang dan direncanakan meninjau lokasi gempa dan tsunami di Pulau Pagai Selatan, Kepulauan Mentawai.

Terhadap bencana, Presiden mengajak masyarakat untuk rasional. Masyarakat yang tidak rasional tidak percaya pada pemerintahnya dan sesuatu yang ilmiah untuk menyelamatkan masyarakat. Menurut dia, berbahaya jika masyarakat tidak rasional dan tidak percaya pemerintahnya serta sesuatu yang ilmiah itu.

"Karena itu kita harus keras menyelamatkan dan mendidik, masyarakat. Jangan percaya pada mitos, karena berbahaya," katanya. Presiden meminta semua pihak mengambil pelajaran dan hikmah selama ini dan sudah saatnya menaati aturan yang ada. Ia mengatakan, berkunjung ke Mentawai adalah untuk melihat langsung Pagai Selatan dan memastikan sistem berjalan baik.

Gempa 7,2 SR diikuti tsunami melanda Kabupaten Kepulauan Mentawai dan sejumlah wilayah lainnya di Sumbar, pada Senin (25/10) malam. Jumlah korban tewas akibat bencana ini yang telah terdata hingga Rabu malam, di Posko Bencana di Kantor Kecamatan Sikakap, tercatat 282 orang. Sedangkan jumlah warga dilaporkan hilang yang belum ditemukan dilaporkan 411 orang. Jumlah rumah warga yang rusak berat dan yang hilang diseret tsunami terdata sebanyak 426 unit dan yang rusak ringan 200 unit.

sumber : ant
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement