REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, Mbah Maridjan, korban tewas akibat bencana erupsi Gunung Merapi pada Selasa (26/10), merupakan sosok yang baik dan sangat bertanggung jawab. "Saya merasa kehilangan juru kunci Gunung Merapi Mbah Maridjan. Saya berbelasungkawa atas musibah tersebut," katanya di Posko Utama Penanggulangan Bencana Merapi di Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu.
Meskipun telah dianggap memiliki jasa besar atas pengabdiannya sebagai juru kunci Gunung Merapi, menurut dia, keraton tidak memberikan gelar kehormatan kepada almarhum Mbah Maridjan. "Pemberian gelar kehormatan tidak bisa dilakukan, karena keraton tidak mengenal hal itu. Keraton bukan pemerintah," kata Sultan yang juga Gubernur DIY.
Ia mengatakan, saat ini belum memikirkan untuk mencari pengganti Mbah Maridjan sebagai juru kunci. Pihaknya masih akan menunggu sampai situasi yang belum menentu seperti saat ini menjadi normal kembali.
"Jadi, saya belum memikirkan pengganti Mbah Maridjan. Saya akan menunggu sampai suasana normal," katanya.
Sultan juga mengimbau dan mengingatkan warga untuk dapat mematuhi apa yang diinstruksikan pemerintah demi keamanan bersama. "Saya mohon masyarakat memahami dalam situasi yang tidak pasti seperti ini jika disuruh turun ya segera turun, karena gunung meletus itu bisa diprediksi, misalnya mulai dari siaga hingga awas, dan mestinya bisa diantisipasi," katanya.