Selasa 26 Oct 2010 03:55 WIB

Harry Tanoe Diperiksa, Gedung Bundar Banjir

Rep: A Syalaby Ichsan / Red: Endro Yuwanto
Gedung Bundar Kejaksaan Agung
Foto: Amin Madani/Republika
Gedung Bundar Kejaksaan Agung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Setelah sempat tiga kali mangkir menghadiri pemeriksaan Kejaksaan Agung, Harry Tanoesudibyo akhirnya datang ke Gedung Bundar JAM Pidsus Kejaksaan Agung pada Senin (25/10). Uniknya, dua jam berselang bos PT Media Nusantara Citra (MNC) itu masuk, hujan deras mengguyur dan membanjiri gedung bundar.

Genangan air cokelat membanjiri lantai dasar gedung bundar. Tidak kurang, wartawan yang sedang menunggu pemeriksaan Hary Tanoe sendiri harus keluar dari gedung untuk menghindari banjir tersebut. Harry Tanoe yang juga diperiksa di lantai dasar pun harus menjalani pemeriksaan di atas air yang menggenang.

Pengacara Hary, Andi F Simangunsong, mengatakan kliennya diperiksa sebagai saksi atas tersangka Yusril Ihza Mahendra. Menurut Andi, pemeriksaan tersebut adalah hal aneh karena tidak ada urgensi dia diperiksa soal masalah PT Sarana Rekatama Dinamika (SRD), perusahaan yang diduga terlibat dalam kasus sistem administrasi dan badan hukum (sisminbakum).

Andi menduga ada pihak-pihak tertentu yang menginginkan kliennya dipanggil oleh penyidik Kejaksaan Agung. Pasalnya, tutur Andi, Keluarga Harry Tanoe sendiri memang masih bersengketa. "Ada pemberitaan bahwa kesannya SRD membiayai Grup Baktie. Itu konyol. Itu cuma dibuat-buat saja. Kelihatannya ada pihak-pihak yang ingin Harry dipanggil," jelasnya.

Hary sendiri enggan memberi komentar saat memasuki Gedung Bundar. Adik kandung Hartono Tanoe ini hanya tersenyum saat keluar dari mobil Toyota Alphard hitam bernomorpolisi B 8265 BS dengan jas warna hitamnya.

Sebelumnya, pihak Kejaksaan Agung menjelaskan Hary diperiksa dalam kapasitasnya menjabat Komisaris PT Bhakti Investama, perusahaan yang juga memiliki saham di PT SRD. Hary sendiri sempat dituding oleh mantan Direktur Utama SRD Yohanes Waworuntu karena mengintervensi akses Sisminbakum.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement