REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta, menyatakan partainya mendorong pemberian gelar pahlawan nasional kepada Soeharto dengan pertimbangan dia berjasa membangun bangsa dan negara dalam tiga dasawarsa, sekaligus memberikan penghargaan kepada orang yang sudah meninggal dunia.
"Pak Harto sudah membangun bangsa dan negara Indonesia di berbagai sektor," kata Anis Matta menjawab pertanyaan pers di Gedung DPR, Jakarta, Senin (25/10). Anis mengesampingkan kesalahan Soeharto ketika menjadi presiden dengan mengatakan setiap orang memiliki kesalahan. "Setiap orang termasuk pahlawan nasional tentu ada kesalahan, tidak ada orang yang sama sekali bersih dari kesalahan," katanya.
Wakil Ketua DPR RI ini mengatakan, saat ini Soeharto sudah tidak mempersoalkan gelar pahlawan nasional, karena sudah meninggal dunia. "Pak Harto sesungguhnya tidak perlu gelar pahlawan. Orangnya sudah meninggal dunia. Gelar pahlawan yang diusulkan diberikan kepadanya berupa kearifan dari orang-orang yang masih hidup kepada orang yang yang sudah meninggal," jelasnya.
Anis mengaku sempat menanyakan usul gelar pahlawan nasional itu kepada Menteri Sosial setelah mereka bertemu pada Minggu malam (24/10) kemarin. Menteri Sosial, kata Anis, menjelaskan, tokoh-tokoh yang diusulkan mendapat gelar pahlawan nasional oleh masyarakat sudah disampaikan oleh Kementerian Sosial kepada Dewan Gelar Pahlawan.
"Nama-nakma itu sudah disampaikan Kementerian Sosial kepada Dewan Gelar, nantinya Dewan Gelar yang akan memutuskan," tandas Anis.