REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan kunjungan kenegaraan ke Vietnam pada 27 Oktober 2010 untuk memenuhi undangan Presiden Vietnam Nguyen Minh Triet. "Kunjungan kenegaraan Presiden Yudhoyono ke Vietnam mempunyai arti penting bagi peningkatan hubungan dan kerja sama bilateral di berbagai bidang. Sebagai negara yang terus membangun dan meningkatkan perannya baik di kawasan dan di dunia internasional, Vietnam merupakan mitra penting Indonesia," kata Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah dalam keterangan tertulisnya yang diterima ANTARA, di Jakarta, Sabtu.
Kunjungan itu, kata Faiza, dilakukan dalam rangka peringatan 55 tahun hubungan diplomatik Indonesia - Vietnam yang akan jatuh pada 30 Desember 2010.Menurut Faiza, kunjungan kenegaraan itu akan difokuskan pada upaya peningkatan kerja sama di bidang politik, hukum dan keamanan, ekonomi dan pembangunan, serta sosial budaya dan pariwisata. "Selain membahas isu-isu bilateral, kedua Kepala Negara akan juga membahas isu-isu regional dan internasional yang menjadi perhatian bersama," katanya.
Selama kunjungan kenegaraan di Vietnam, kata Faiza, Presiden Yudhoyono telah dijadwalkan untuk bertemu dengan Ketua Majelis Negara Vietnam, Sekretaris Partai Komunis Vietnam, Perdana Menteri Vietnam serta Ketua Vietnam "Indonesia Friendship Association".
Seusai melakukan kunjungan kenegaraan ke Vietnam, Presiden Yudhoyono kemudian akan mengikuti rangkaian pertemuan puncak ke-17 ASEAN, 28-30 Oktober 2010. Pada pertemuan puncak tersebut akan dilakukan serah terima jabatan ketua bergilir ASEAN dari Vietnam kepada Indonesia. Presiden dijadwalkan kembali ke Tanah Air pada 31 Oktober.