Ahad 24 Oct 2010 07:04 WIB

Truk Masih Mengantre di Pelabuhan Merak

REPUBLIKA.CO.ID,MERAK--Ratusan truk angkutan barang masih antre di Pelabuhan Penyeberangan Merak, Kota Cilegon, sejak Jumat (22/10) malam, menunggu giliran diseberangkan ke Bakahueni, Lampung.

"Tadi saya dapat informasi dari pihak ASDP, antrean truk dikarenakan ada perbaikan di Dermaga I," kata salah seorang supir truk angkutan sembako, Wawan Kurniawan, Sabtu.

Dia menjelaskan, antrean kendaraan angkutan barang, ditahan oleh petugas ASDP dikarenakan pihak ASDP memprioritaskan kendaraan pribadi dan truk yang mengangkut sejumlah barang cepat busuk.

"Memang kalau untuk truk yang mengangkut sayur mayur, buah-buahan dan hasil bumi yang cepat busuk mendapatkan prioritas, beda kalau kita bawa sembako dan sejumlah pangan yang tidak basi, kita ditahan untuk mendapatkan giliran selanjunya," katanya menambahkan.

Sementara itu, Effendi mengaku, truknya tertahan sejak Jumat malam, dan baru akan berangkat Sabtu sore. "Saya harusnya sudah sampai di Medan besok (Minggu 24/10), tapi karena sekarang masih di Merak, munkin hari Senin (25/10) atau Selasa (26/10) dini hari saya baru sampai tujuan," katanya menjelaskan.

Ia mengaku, mengangkut pakan ternak yang akan dikirim ke perusahaan peternakan di Medan. "Saya membawa pelet, atau pakan ternak dari perusahaan yang ada di Cikande, Kabupaten Serang," katanya.

Akibat keterlambatan pengiriman barang ke tempat tujuan, ia mengaku harus mengeluarkan uang lebih banyak lagi. "Uang saya yang di kantong habis untuk biaya makan, sebelum waktunya, karena harus menginap di Pelabuhan Merak," katanya.

Sementara itu, pihak PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Feri di Jakarta dalam penjelasanya mengaku penumpukan truk disebabkan adanya perbaikan di Dermaga I.

"Ada perbaikan `moveable bridge` pada Dermaga I. Minggu (24/10) penumpukan truk, mudah-mudahan dapat dikendalikan," kata Coorporate Secretary PT ASDP pusat di Jakarta Christine Hutabarat

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement