Jumat 22 Oct 2010 04:39 WIB

Presiden Minta Para Menteri Tidak Terpengaruh Pemberitaan Reshuffle

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengimbau para menterinya tidak terpengaruh oleh ramainya pemberitaan media massa tentang rencana perombakan (reshuffle) Kabinet Indonesia Bersatu II. Imbauan Presiden itu, kata Kepala Unit Kerja Presiden untuk Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto, disampaikan dalam rapat kabinet paripurna di Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis.

"Sekarang kan di koran banyak sekali pemberitaan mengenai reshuffle, Presiden minta supaya para menteri bekerja seperti biasa," jelas Kuntoro. Selain itu, kata dia, Presiden meminta para menteri untuk tetap berproduktivitas tinggi tanpa terpengaruh oleh pemberitaan-pemberitaan tersebut.

Namun, Kuntoro mengaku sampai saat ini tidak ada satu pun menteri yang terpengaruh oleh pemberitaan di media massa tentang rencana perombakan kabinet.

Menurut dia, semua menteri berkinerja baik tanpa ada yang terlihat menjadi malas-malasan karena diberitakan posisinya di kabinet akan diganti. "Saya lihat kok, enggak tuh ya. Baik-baik aja semuanya," ujarnya.

Kuntoro mengatakan dalam rapat kabinet paripurna yang dihadiri juga oleh Wakil Presiden Beodiono itu, sama sekali tidak dibahas tentang perombakan kabinet.

Ia mengatakan bahwa sampai saat ini UKP4 belum menyelesaikan laporan rutin dwi bulanan masing-masing kementerian dan lembaga. "UKP4 sampai akhir bulan ini akan menyiapkan laporan September-Oktober," ujarnya.

UKP4, lanjut dia, memberikan penilaian terhadap kinerja masing-masing kementerian setiap dua bulan seperti yang diinstruksikan oleh Presiden. UKP4 tidak pernah memberikan penilaian berbasis peringkat dan juga tidak menilai kinerja kementerian selama setahun terakhir.

Namun, menurut Kuntoro, bisa saja pada akhir tahun nanti Presiden akan meminta UKP4 untuk memberikan penilaian selama setahun terakhir.

sumber : Ant

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement