REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Rencana pembangunan gedung baru DPR memang ditunda sampai tahun depan. Kajian teknis yang sekarang sedang dikerjakan diharapkan sanggup menurunkan kembali harga total pembangunan gedung baru.
Wakil Ketua DPR dari PKS, Anis Matta, mengatakan kajian teknis otomatis harus memberi hasil berupa penurunan harga. Dalam rapat konsultasi antara fraksi, BURT, dan pimpinan dewan yang diselenggarakan Selasa sore (19/10) Anis mengatakan desain gedung yang memang tidak dibahas secara khusus. ''Tapi rapat meminta kajian melihat gedung baru seberapa besar keperluannya dan kebutuhan ruangnya seperti apa,'' katanya, Rabu (20/10).
Pada prinsipnya, Anis berujar, rapat konsultasi membahas perlunya gedung baru sebab kebutuhan akan ruang yang meningkat. Sekjen PKS itu menambahkan, DPR berencana memiliki pusat hukum serta kantor bujet untuk mendukung kerja DPR merancang undang-undang yang berbasis riset. ''Gedung kemudian jadi bagian akhir dari keseluruhan proses kerja dewan,'' katanya.
Seperti apa bentuk gedung baru DPR nantinya, apakah mengikuti desain berbentuk huruf U terbalik yang sudah ditentukan BURT atau berdesain baru, Anis berujar rapat konsultasi belum membicarakan itu. Rapat mengedepankan konsep gedung yang akan memiliki ruang lebih bagi anggota dewan dengan empat tenaga ahlinya serta kebutuhan bagi pusat hukum dan kantor bujet. ''Belum ada penjelasan resmi soal desain, setelah tim teknis merampungkan kajian baru desai bisa kembali disikapi,'' terangnya lagi.