REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ratusan pengunjuk rasa mulai memenuhi jalan di depan Istana Merdeka Jakarta, Rabu (20/10) siang. Mereka ingin menyampaikan aspirasi terkait evaluasi satu tahun pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wapres Boediono.
Tuntutan yang dilontarkan para pengunjuk rasa sangat beragam, mulai soal Hak Asasi Manusia (HAM) sampai kesejahteraan rakyat. Kelompok yang berunjuk rasa antara lain dari Kontras, Front Perjuangan Rakyat, bahkan ada yang menamakan diri kelompok anti Johnny Allen Marbun. Nama tersebut adalah anggota DPR RI dari Fraksi Demokrat yang diduga terlibat kasus korupsi.
Berbagai cara dilakukan kelompok massa pengunjuk rasa untuk menyampaikan aspirasi di antaranya orasi, atraksi badut dan permainan musik. ARUS adalah kelompok demonsran yang mengerahkan satu truk sound system untuk musik dangdut. ARUS, singkatan dari Aliansi Rakyat Untuk SBY, berunjuk rasa mendukung kepemimpinan SBY-Boediono.
Neni (53), ibu rumah tangga salah seorang anggota ARUS, mengatakan dirinya datang dari Kampung Dukuh Garuda Jakarta Timur. "Saya dukung pak SBY-Boediono hingga akhir masa jabatan," kata Neni yang membawa Balita umur 5 tahun. "Cucu saya," katanya ketika ditanya siapa anak-anak yang dia bawa tersebut.