REPUBLIKA.CO.ID,MAKASSAR--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan pemerintah menghargai kritik dan masukan sebagai bagian dari demokrasi sepanjang tidak anarkis dan berupaya menggulingkan pemerintahan yang sah.
"Aksi itu tidak luar biasa, kritik, petisi, unjuk rasa menyuarakan apa pun harus kita hormati tak perlu merasa terganggu dan emosional," kata Presiden saat membuka rapat kerja gubernur seluruh Indonesia di Makassar, Selasa (19/10).
Presiden mengatakan aksi anarkis dan upaya penggulingan pemerintahan masuk ke ranah hukum. "Jika yang terjadi anarki, perusakan, apalagi katanya bisa sampai penggulingan pemerintahan, bila itu, domain hukum," tegasnya.
Sejumlah elemen masyarakat berencana menggelar demonstrasi memperingati satu tahun pemerintahan Yudhoyono-Boediono 20 Oktober esok.
Presiden memerintahkan aparat pemerintah tetap bekerja sehingga pelayanan masyarakat tidak terganggu.