REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kementerian Sosial kembali menyalurkan bantuan bagi komunitas adat senilai miliaran rupiah. Komunitas di wilayah Halmahera Utara pun mengusulkan pergantian nama menjadi komunitas adat maju.
"Bantuan yang sekarang diberikn Rp 1,5 miliar merupakan tahap akhir. Saya bawa salam Bapak Menteri Sosial kepada warga Halmahera Utara dan Maluku Utara umumnya yang berhasil mengatasi konflik, dan sekarang kembali membangun," papar Direktur Pemberdayan Komunitas Adat Terpencil (KAT) Kemensos Charles Talimbo dalam rilisnya, Ahad (17/10).
Di tahap pamungkas ini, bantuan yang disalurkan di daerah pinggir Telaga Paca berupa 71 unit rumah layak huni beserta fasilitas air dan listrik. Pihak Kemensos berharap, daerah ini harus semakin maju dengan infrastruktur tersebut. Sehingga informasi dan investasi mudah didapatkan masyarakatnya.
Respon antusias diungkapkan Bupati Halmahera Utara, Hein Nemotemo. Lantaran dengan bantuan tadi, banyak perubahan yang bakal terjadi. "Komunitas Adat Terpencil/ KAT perlu diganti jadi Komunitas Adat Maju/KAM, bila warga yang diberdayakan terbuka dan berkembang," tuturnya.
Menurutnya, penggantian status itu penting karena masyarakat adat juga berubah kondisinya. Mereka sudah bisa menikmati fasilitas umum dan sekolah untuk anak-anak.
Staf ahli Kemensos Sapto Waluyo menerangkan, pihaknya mulai melakukan pembinaan KAT pada suku Takutil di Tobelo sejak tahun 1990. Begitu pula adanya pembangunan di suku-suku terpencil lainnya seperti suku Toku dan Tobaru.
Hal tersebut,imbuh Sapto, memang merupakan amanat Instruksi Presiden Nomor 3/2010 yang harus dilaksanakan lintas kementrian. Tak ayal, Kemensos pun menggandeng Kemenkokesra dan Kemendiknas kali ini.