REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK--Berbagai persiapan tengah dilakukan menyangkut rencana kunjungan Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, ke Indonesia pada awal November mendatang. "Sedang persiapan. Presiden Barack Obama akan melakukan kunjungan ke Indonesia dalam perjalanannya mengikuti KTT APEC di Seoul," kata Duta Besar RI untuk Amerika Serikat (AS), Dino Patti Djalal, di New York, Kamis (15/10).
Dino mengungkapkan, pihaknya belum mengetahui persisnya kunjungan ke Indonesia akan dilakukan Obama. "Tanggalnya belum diumumkan. Tapi, kan sudah tahu, itu sekitar awal November," ujarnya.
Kendati belum ada tanggal pasti, Dino mengatakan, Presiden Obama menurut rencana akan berada di Indonesia selama dua hari satu malam. "Yang pasti akan ada jamuan kenegaraan oleh Presiden Yudhoyono," katanya.
Mengenai substansi, Dubes RI untuk AS itu mengatakan kedatangan Presiden Obama nanti pada intinya akan dimanfaatkan sebagai gong terbentuknya Kemitraan Menyeluruh (comprehensive partnership) antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS). Konsep kemitraan menyeluruh itu diluncurkan saat Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton, melakukan kunjungan ke Jakarta pada Februari tahun lalu.
Konsep tersebut sudah mulai berjalan dan pada September ketika Menlu Hillary Clinton serta Menlu Marty Natalegawa di Washington DC meluncurkan Komisi Bersama Indonesia-AS untuk menjalankan Kemitraan Menyeluruh.
Komisi Bersama tersebut diikuti dengan dibentuknya Rencana Aksi Kemitraan AS-Indonesia, yang mencakup kerja sama kedua negara di bidang politik, keamanan, ekonomi, pembangunan, sosial, budaya, pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Setelah batal dua kali, Presiden Obama mengatakan dirinya pada bulan November akan memenuhi janji untuk mengunjungi Indonesia, negara yang pernah menjadi tempat tinggalnya semasa kanak-kanak. Janji itu dinyatakan Obama saat berpidato pada Debat Umum ke-65 Sidang Majelis Umum PBB di New York, September lalu.
Obama mengatakan ia akan melakukan lawatan ke India, kemudian ke Indonesia dan setelah itu ke Korea Selatan dan Jepang untuk menghadiri KTT G-20 dan forum Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (KTT APEC).