Sabtu 16 Oct 2010 00:59 WIB

JK Kunjungi Kamp Pengungsi Palestina di Nablus

Rep: Antara/ Red: Budi Raharjo
Ilustrasi
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua Umum Palang Merah Indonesia, Jusuf Kalla, meninjau berbagai aktivitas dan fasilitas Bulan Sabit Merah Palestina atau PRCS, Kamis (14/10) siang waktu setempat atau pukul 20.00 Wib, di kota Nablus yang berfungsi sebagai tempat penampungan pengungsi.

''PRCS memiliki penampungan pengungsi sekitar 150.000 orang dan di Nablus sedikitnya terdapat empat penampungan pengungsi warga Palestina, yaitu kamp Balata yang dihuni 30.000 orang, Kamp New Askar, Kamp Old Askar, dan Kamp Bethelma yang dihuni masing-masing 40.000 orang,'' demikian siaran pers Humas PMI yang diterima, di Jakarta, Jumat (15/11).

Berbeda dengan Penampungan Pengungsi seperti biasanya dimana pengungsinya tinggal di tenda-tenda darurat, di Palestina lokasi penampungan Pengungsi bentuknya seperti rumah susun yang jaraknya berdampingan. Selain meninjau penampungan pengungsi, JK juga mengunjungi markas cabang Palestine "Red Crescent Society" di Nablus yang terletak di perbukitan bagian selatan Nablus.

Fasilitas yang ditinjau antara lain pelayanan rehabilitasi anak cacat dan pelayanan trauma, pelayanan medik, dan fasilitas pelatihan dan logistik. Di Markas Cabang PRCS Nablus, JK diajak melihat pusat layanan rehabilitasi anak cacat baik fisik maupun mental. Ada sekitar 140 anak Palestina yang mengikuti pelatihan ditempat tersebut, mulai dari usia empat sampai 16 tahun.

Di situ JK sempat bercengkerama dengan anak-anak Palestina dan bermain tenis meja bersama anak cacat mental yang akan mengikuti Olimpiade Anak Cacat di Syria tahun ini. Secara umum, Jusuf Kalla sangat terkesan dengan aktivitas PRCS dengan pusat pelayan dan fasilitas yang dimiliki karena sudah sangat maju dibandingkan fasilitas milik PMI.

''Saya sangat menghargai PRCS karena merupakan organisasi yang sangat efektif dan memiliki kegiatan kepalangmerahan dan bulan sabit merah yang baik dan bervariasi,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement