Jumat 15 Oct 2010 21:51 WIB

Anak-anak Low Vision Kurang Diperhatikan

Rep: Prima Restri/ Red: Budi Raharjo
Ilustrasi
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Perhatian terhadap anak-anak yang menderita low vision atau penglihatan lemah selama ini masih minim. Terutama bagi anak yang kurang mampu, anak dengan low vision tidak diberi tindakan apa-apa.

Data dari Low Vision Centre menyebutkan, ada sekitar 185 ribu yang menderita low vision. ''Dan sampai saat ini baru 8.000 anak yang tertangani,'' tutur Ketua Rehabilitasi Psikososial Aliansi Rehabilitasi Bersumberdaya Manusia (RBM), Agus Teguh Riyanto, kepada Repubika, Jumat (15/10).

Jumah tersebut belum dihitung dengan pertambahan hingga saat ini. Sedangkan WHO menyebutkan prevalensi low vision di Asia adaah tiga per 1.000 kelahiran hidup. Agus memaparkan, anak-anak low vision adalah anak-anak yang mempunyai masalah penglihatan tapi tidak bisa dibantu kacamata biasa. Minimal disebutkan anak-anak ini harus menggunakan kacamata +8.

Anak-anak low vision ini jika tidak ditangani bisa mengalami gangguan dalam tumbuh kembangnya karena mereka sulit membaca secara normal karena lemahnya penglihatan. ''Akibatnya prestasi belajar mereka menurun,'' tutur dia.

Dan seringkali orang tua yang mendapati anaknya turun dalam prestasi belajar sering menduga anaknya kurang belajar. ''Padahal turunnya prestasi belajar bisa saja karena ia memang mengalami low vision. Dalam hal ini orang tua kurang perhatian,'' jelas Agus. Jika dibiarkan saja lemahnya penglihatan ini bisa menyebabkan kebutaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement