REPUBLIKA.CO.ID,WASIOR--Dompet Dhuafa berencana membangun rumah hunian sementara di Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat. Rumah tersebut sebagian besar ditujukan kepada umat muslim korban banjir bandang di daerah tersebut.
''Kita mulai dengan 100 unit dulu,'' ujar Kordinator Disaster Response, Dompet Dhuafa, Iman Surahman, ketika bertemu langsung dengan para korban di Masjid Agung Al Falah Wasior, Kamis (14/10).
Rumah tersebut akan disesuaikan dengan material yang mudah didapatkan di daerah Wasior atau daerah sekitar. Tapi sebagai rujukan, rumah tersebut akan mirip dengan rumah hunian sementara korban gempa Sumatera Barat. Luasnya sekitar 3x6 meter dengan tiang kayu, dinding tripleks, dan bagian bawahnya papan. ''Kalau dengan yang seperti ini, kita buatnya bisa hanya seminggu,'' kata Iman.
Rumah-rumah ini dibangun sebagai upaya untuk meringankan beban korban banjir bandang. Sementara pemerintah masih belum memastikan adanya relokasi untuk para korban. Rumah itu juga diharapkan dapat mengembalikan privasi dari sebuah keluarga. Menanggapi usulan tersebut, tokoh masyarakat sekaligus anggota DPRD Kabupaten Teluk Wondama, Arwin, akan mencoba mencari lahan yang cocok di sekitar lokasi bencana. ''Masalah disini itu lahannya, masih banyak tanah hak ulayat''" ujarnya.
Untuk mengurus izin menggunakan tanah hak ulayat sangat sulit, dan pasti harus mengeluarkan biaya besar. Oleh karena itu, untuk pembangunan rumah hunian sementara ini, dia berusaha berkordinasi dengan tokoh-tokoh muslim di daerah Wasior. Diharapkan mereka bisa meminjamkan tanahnya.
Selain mengupayakan 100 unit rumah hunian sementara. Dompet Dhuafa juga akan mencoba menyumbangkan sapi dan kambing untuk Idul Adha mendatang.