REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-Sebatang pena menari di atas kertas, menuliskan kata 'Allah' berwarna hitam dan tebal. Adegan beralih ke seorang anak yang tampak tertarik pada beberapa buku tentang Islam. Si anak kemudian ke luar rumah, melewati sebuah masjid. Dari luar jendela, ia mengintip ke dalam. Tampak seorang lelaki tua dengan janggut abu-abu dan sorban putih tengah menulis kaligrafi.
Si anak pun masuk ke masjid. Dari bahasa tubuhnya, ia ingin belajar kaligrafi. Si orang tua meminjamkan pena kayunya. Di atas kertas putih, si anak mencoba menggoreskan penanya, namun yang tertera bukan lagi kaligrafi, melainkan huruf latin bertuliskan 'Jesus'. Setelah menulis kata ini, si anak menoleh ke orang tua yang membalasnya dengan senyum pendek.
Inilah adegan demi adegan dalam video klip berjudul "Muhammad Nabiku" yang dinyanyikan Haddad Alwi. Video klip dengan durasi tiga menit 46 detik ini ada di urutan kedua dalam deretan lagu di keping VCD bajakan berjudul "The Best Haddad Alwi, Anti & Vita" itu. Jumlah lagu dalam VCD itu ada 19, namun hanya satu lagu ini yang berakhiran 'Jesus'.
Berdasarkan pemantauan Republika, Rabu (13/10), VCD bajakan ini sudah beredar di kawasan Glodok Kota, Pulo Gadung, Pekanbaru, hingga Lampung. Seorang pedagang VCD bajakan di Pusat Grosir Cililitan, Jakarta Timur, mengaku tak tahu soal nongolnya 'Jesus' di VCD Haddad Alwi tersebut. Ia mengatakan, VCD itu didapatkan dari Glodok.
Republika pun bergegas menelusuri di Glodok. Namun, VCD bajakan serupa sukar ditemukan. Yang banyak muncul adalah VCD bajakan berjudul "Best Haddad Alwi" maupun kompilasi Haddad Alwi lainnya, yang tidak mencantumkan video klip dengan tambahan 'Jesus' itu.
Di Bandar Lampung, VCD ini sudah beredar luas di lapak-lapak pedagang cakram padat di Pasar Tengah, Pasar Bawah, dan Pasar Bambu Kuning. Awalnya, pedagang VCD acuh dan tak mengetahui bahwa salah satu lagu dalam album bajakan yang dipajangnya bermasalah.
Republika lalu meminta pedagang memutar VCD bajakan itu. Begitu melihat kata 'Jesus' di akhir lagu "Muhammad Nabiku", barulah si pedagang terkaget-kaget. Kok bisa ada tulisan itu ya? Padahal, isi lagu-lagu Haddad ini religius Islam," ujar Haris, pedagang CD bajakan di Pasar Bawah, Tanjungkarang, Bandar Lampung.
Haris mengaku selama ini tidak peduli dengan gambar yang menyertai lagunya. Ia hanya ingin tahu judul lagu dan siapa penyanyinya. "Soal isi atau gambarnya, kami tidak peduli, karena ini kan VCD bajakan," ujarnya.
Dari ceritanya, Haris mendapatkan CD/VCD/DVD dan MP3 bajakan itu dari seorang agen. Namun, ia tidak mau menyebutkan di mana agen tersebut.
Kawasan terpadat di Bandar Lampung yang menjual cakram bajakan berada di Jalan Pemuda, Tanjungkarang. Di daerah ini terdapat pedagang subagen khusus cakram bajakan yang menjadi langganan para pedagang eceran.