Rabu 13 Oct 2010 04:03 WIB

Ketua DPR Tampik Pertemuan Muhammadiyah untuk Jatuhkan Pemerintahan

Rep: Indira Rezkisari/ Red: Budi Raharjo
Marzuki Alie
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Marzuki Alie

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua DPR, Marzuki Alie, menampik pertemuan beberapa tokoh pada Jumat lalu (8/10) di PP Muhammadiyah sebagai gerakan untuk menghentikan pemerintahan Presiden SBY. Marzuki menjelaskan, pertemuan itu adalah silaturahmi tokoh-tokoh nasional.

Dalam acara itu Marzuki mengatakan, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsudin, berpidato. Marzuki bercerita, Din bicara tentang beragam masalah bangsa hingga solusi yang mungkin ditawarkan. Dari sejumlah tokoh yang hadir, dia mengatakan, hanya Rizal Ramli yang meminta SBY turun dari kursi presiden. ‘’Yang lain bersikap moderat,’’ katanya, Selasa (12/10).

Pendapat Rizal, sambung Marzuki, tentang masalah dalam pemilukada hingga demokrasi yang dikatakannya kriminal pun bukan kesalahan SBY. ‘’Tidak bisa disalahkan SBY, karena itu undang-undang,’’ katanya. Marzuki lalu mengajak undang-undang yang belum tepat diperbaiki di DPR.

Terkait pernyataan Hatta Rajasa bahwa pertemuan itu meresahkan, sebab bertujuan mengganggu pemerintahan SBY, menjadi keprihatinan Marzuki. Katanya, selama ini pimpinan di Indonesia selalu jatuh secara tidak enak. Soekarno, Soeharto, Habibie yang tidak diterima laporan pertanggunggjawabannya, Gus Dur, hingga Megawati yang kalah dalam pemilu dan menolak bertegur sapa dengan SBY. ‘’Ini contoh yang tidak baik bagi pembangunan demokrasi,’’ ucapnya.

Marzuki meminta segenap bangsa ini bersyukur. Walaupun demokrasi di Tanah Air masih banyak kekurangannya, tapi Indonesia perlu bersyukur sebab  reformasi demokrasi Indonesia berjalan tidak ketinggalan dengan negara maju sekali pun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement