Selasa 12 Oct 2010 08:59 WIB

Kemenkes Lakukan Desinfeksi di Wasior

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kementerian Kesehatan akan segera melakukan desinfeksi pascabencana di Wasior, Papua Barat karena sanitasi yang buruk menyebabkan penularan penyakit lebih cepat. "Disinfeksi ini dilakukan untuk mengurangi sumber infeksi penyakit yang dapat ditularkan melalui vektor lalat dan nyamuk serta sumber infeksi lain," kata Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan Prof dr Tjandra Yoga Aditama di Jakarta, Senin.

Dari laporan petugas kesehatan di lapangan, Tjandra menjelaskan kondisi umum lokasi bencana di Wasior saat ini cukup berat dimana lingkungan penuh lumpur tebal beserta material batu dan kayu serta material bangunan yang roboh. "Air bersih juga terbatas, sanitasi lingkungan rusak, listrik tidak berfungsi, transportasi darat terbatas. Terjadi pergeseran aliran sungai sehingga air sungai mengalir di tengah kota, menurut laporan Kepala KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) Manokwari," papar Tjandra.

Kementerian Kesehatan (Kemkes) melalui Pusat Penanggulangan Krisis (PPK) regional disebutnya telah mengirimkan bantuan berupa obat paket banjir 1 ton, MP ASI 1 ton, kantong mayat 100 buah ATS 55 vial, antibiotik injeksi 240 vial dan biaya operasional.

Sementara KKP Manokwari mengirimkan obat-obatan, handscoon, sepatu boot dan desinfektan. PPK Regional Makasar mengirimkan orthopedic set, Dinkes Papua Barat mengirimkan mist blower, PPK Regional Jawa Timur memberikan 1 ton obat, 1 ton MP ASI, 100 kantong mayat.

Ditjen PPPL juga mengirimkan bantuan berupa air rahmat 200 botol, PAC 500 sachet, aquatab 500 tablet, polybag 1.000 buah dan juga akan mengirimkan bantuan berupa Pac 1000 sachet, Aquatab 5000 tablet, Air rahmat 500 botol, Insecticida lalat 100 ltr, Insecticida nyamuk 100 ltr, Masker 5000 buah, Hygiene kit 40 set, polybag 5 ribu kantong.

"Kegiatan segera yang akan dilakukan adalah melakukan desinfeksi segera setelah bantuan ini semua tiba di lokasi. Pelaksananya adalah petugas KKP Manokwari dan Dinas Kesehatan Papua Barat," ujar Tjandra.

Sementara itu, dari data yang dikumpulkan KKP Manokwari dari Posko Wasior Provinsi Papua Barat, sebanyak 185 orang yang mengalami luka berat telah dirujuk ke RSU Nabire (125 orang), RS Manokwari 53 orang dan Makassar satu orang.

Tjandra menyebut tenaga dari jajaran kesehatan di lapangan saat ini sejumlah 69 orang terdiri atas personil Kemkes, PPK sub regional Papua, KKP Manokwari, Dinas Kesehatan Kabupaten Manokwari, Dinas Kesehatan Nabire dan Dinas Kesehatan papua Barat.

sumber : ant
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement