REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Wakil Ketua DPR dari Fraksi PDIP, Pramono Anung, mempertanyakan waktu pensiun calon Kapolri, Komjen Timur Pradopo yang bertepatan pada tahun 2014. Pada saat yang sama tengah berlangsung hajat politik terbesar di Indonesia, yakni pemilihan umum legislatif dan presiden.
Merujuk dari kenyataan itu, wajar menurutnya jika anggota DPR mempertanyakan pencalonan Timur sebagai Kapolri. Dia khawatir Timur terseret salah satu arus kekuatan politik. "Kita harus mencermati, Timur pensiun selepas 2014. Kita harus pastikan, tidak ada langkah-langkah polititik yang dilakukan di balik ini," ujar Pramnono kepada sejumlah wartawan di gedung DPR, Senin (11/10).
Menurutnya, sangat wajar jika hal ini dikritisi, mengingat fungsi pengawasan DPR. Polri, ujarnya, harus independen dan tidak terkait kekuatan politik manapun. Selain mengkritisi masa pensiun Timur, Pramono juga mempertanyakan sejumlah riwayat jejak mantan Kapolda Metro Jaya itu. Kasus Trisakti menjadi maslah yang harus diklarifikasi Timur. "Sama halnya dengan alumni dan keluarga korban Trisakti, kami harus mempertanyakan semua riwayat Timur," ungkapnya.
Pemilihan Timur Pradopo sebagai Kapolri akan ditentukan dalam mekasnisme fit and proper tes di Komisi III DPR. Karena itu, Pramono mengimbau semua pihak untuk fokus dan kritis dalam proses penilaian. Menurutnya komisi III harus lebih memperhatikan proses seleksi Timur, ketimbang mempersoalkan pimpinan DPR yang memanggil Timur ke Senayan.
Masalah yang berujung dengan surat protes pada Pramono dan pimpinan DPR lain, dinilainya harus segera diakhiri. "Saya sendiri ingin duduk bersama dengan anggota komisi III untuk mengakhiri semua persoalan ini. Kini yang harus kita perhatikan adalah proses fit and proper tes,"pungkasnya