REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Jumat sore sekitar pukul 17.00 WIB menerima laporan mengenai bencana banjir bandar di Wasior, Teluk Wondama, Papua Barat, langsung dari Ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif.
Menurut Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha di Istana Kepresidenan di Jakarta, Syamsul yang baru melakukan kunjungan ke Wasior bersama dengan staf khusus presiden bidang otonomi daerah, Velix Wanggai, akan langsung diterima oleh Presiden Yudhoyono di Kantor Kepresidenan.
Berdasarkan laporan terakhir, Julian mengatakan, kondisi di Wasior berangsur membaik dan kembali pada kondisi normal meski masih berlangsung penanganan evakuasi tanggap darurat dan pencarian jenazah korban. "Untuk itu Presiden akan menerima langsung Kepala BNPB yang rencananya akan sampai jam lima di Halim, Jakarta, yang akan melaporkan apa yang telah dilihat langsung oleh beliau di sana," ujarnya.
Julian mengatakan Presiden sebenarnya ingin mengunjungi Wasior pada pekan ini namun masih menunggu laporan terakhir dari Kepala BNPB guna mengetahui kondisi terakhir serta urgensi kedatangannya ke provinsi Papua Barat itu.
"Memang dirasa urgensitas-nya tidak sekarang meskipun Presiden sudah ingin melakukan kunjungan pada minggu ini. Ada kabar yang mengatakan bahwa mungkin minggu depan akan lebih baik. Tapi kita lihat dan dengar penjelasan dari Kepala BNPB karena atas rekomendasi beliau sebenarnya Presiden datang atau mungkin tidak datang," tuturnya.
Julian juga menjelaskan bantuan khusus dari Presiden yang diangkut pesawat TNI AU ntuk korban banjir bandang Wasior sudah sampai di lokasi bencana. Bantuan senilai Rp2 miliar itu tiba di Manokwari dan diangkut melalui jalur laut untuk sampai ke Wasior.
"Jadi sudah sampai pagi hari ini di tempat. Langsung didistribusikan karena menurut laporan ada juga pengungsi yang berada di Manokwari," ujarnya.
Julian mengatakan sampai saat ini belum dapat dipastikan bahwa bencana banjir bandang yang menewaskan 95 orang, 76 orang hilang, dan lebih dari seribu orang luka-luka itu akibat pembalakan liar hutan-hutan di sekitanya.
Presiden Yudhoyono, lanjut dia, telah mendengar analisa kemungkinan bencana yang disebabkan oleh perusakan lingkungan itu. Namun, Presiden belum memerintahkan penyelidikan mendalam guna mengetahui kebenaran analisa tersebut.
"Presiden juga mendengar ada analisa pandangan seperti itu. Namun, kita kan belum tahu. Ini perlu diadakan penyelidikan atau analisa yang empiris dari penelitian yang lebih komprehensif. Saya belum bisa memberikan informasi kalau memang diperlukan pasti akan diinstruksikan Menteri Kehutanan untuk melihat apakah betul kemungkinan penyebabnya terkait dengan lingkungan atau hutan," tutur Julian.
Usai menerima Kepala BNPB di Kantor Kepresidenan, Julian mengatakan, Presiden Yudhoyono berencana menggelar konferensi pers tentang bencana banjir bandang Wasior pada Jumat sore sekitar pukul 18.00 WIB.