Sabtu 09 Oct 2010 01:00 WIB

Presiden Belum Perlu ke Wasior

Rep: M Ikhsan Shiddieqy/ Red: Budi Raharjo
Bencana banjir bandang di Wasior
Bencana banjir bandang di Wasior

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Juru bicara kepresidenan, Julian A Pasha, menegaskan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono belum perlu meninjau langsung lokasi banjir bandang di Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat. Meski demikian, Presiden terus memantau perkembangan di lokasi bencana.

"Dilaporkan bahwa masih belum perlu Presiden meninjau langsung ke lokasi," kata Julian di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (8/10). Laporan tersebut berasal dari Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif. Staf Khusus Presiden Velix Vernando Wanggai juga ada di lokasi.

Julian menegaskan, instruksi Presiden kepada menteri untuk menanggulangi bencana di Wasior sebenarnya sudah diberikan langsung kepada Menko Kesra Agung Laksono sejak 5 Oktober 2010 lalu. "Tapi pada saat itu kita betul-betul persiapan mau ke Belanda, jadi ditinggalkan, " kata Julian.

Dalam instruksinya, kata Julian, Presiden meminta agar penanggulangan Wasior dikoordinasikan dan dipastikan semua bantuan bisa langsung dilakukan dengan cepat tanggap, berkoordinasi dengan BNPB, dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat.

Kabar tentang instruksi Presiden itu, kata dia, tertutup dengan penundaan kunjungan ke Belanda. "Setelah Kepala BNPB berangkat pagi-pagi menuju lokasi, sebelum sampai Manokwari transit di Manado, Presiden meminta laporan terakhir. Setelah beliau sampai dilaporkan bahwa masih belum perlu Presiden meninjau langsung ke lokasi," katanya

Julian mengatakan, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton sudah menyampaikan belasungkawa atas bencana Wasior. "Menlu AS juga sudah sampaikan secara tertulis dua hari yang lalu, menyatakan rasa simpati yang dalam dari rakyat Amerika, on behalf of the people of United States kepada pemerintah Indonesia atas bencana di Wasior," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement