REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) diminta aktif memberikan kostribusi positif kepada kehidupan bangsa dan negara. Sebab, menurut Ketua Dewan Penasehat IPHI, Tri Sutrisno, sebagai organisasi dan wadah terbesar jemaah haji Indonesia, IPHI berkewajiban mengaktualisasikan nilai-nilai luhur ibadah haji guna memperbaiki kondisi bangsa Indonesia.
”Haji sepanjang hayat harus menjadi semangat utama IPHI,”ujar dia saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ke-9 IPHI di Jakarta.
Oleh karena itu, Sutrisno mengharapkan Rakernas dijadikan sebagai momentum penting merumuskan program-program aplikatif dan bermanfaat bagi masyarakat. Terutama dalam upaya meningkatkan kualitas moralitas dan akhlak bangsa yang kian terpuruk. Namun demikian, IPHI dituntut mampu menjaga kemandirian dan tak tergantung dengan pihak manapun. Sehingga, IPHI tak terjebak dengan kepentingan sesaat dan merugikan.
Ketua Umum Pengurus Pusat IPHI, Kurdi Mustofa mengatakan Rakernas Ke-9 yang berlansung selama tiga hari 7-9 ini merupakan amanat Muktamar ke-5 IPHI, Juli 2010 silam. Melalui Rakernas, IPHI akan memantapkan program-program kerja baik internal ataupun eksternal. Di level internal, IPHI akan melakukan konsolidasi organisasi secara nasional antara lain membentuk IPHI di beberapa wilayah.
Kurdi menjelaskan, Saat ini terdapat sekitar 50 kabupaten yang belum terbentuk cabang IPHI terutama di wilayah hasil pemekaran daerah. Konsolidasi internal juga meliputi perumusan program kerja untuk mensosialisasikan citra IPHI. Sebab, keberadaan IPHI belum banyak diketahui oleh khalayak. Hal ini penting, mengingat jumlah masyarakat yang telah menunaikan haji semakin bertambah. “Sejak tahun 1915-2009 haji Indonesia mencapai 4 juta 470 orang,”ungkap dia.
Sedangkan program eksternal, lanjut Kurdi, IPHI akan focus melakukan tiga agenda besar dengan manfaat yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat. Ketiga agenda tersebut yaitu, pendirian rumah sakit di seluruh wilayah Indonesia, layanan sosial, dan pendidikan. Akan tetapi, langkah ini harus didukung oleh semua pihak tak terkecuali anggota IPHI.
Oleh karena itu, jelas Kurdi, para anggota IPHI diharapkan merubah pola piker haji yang telah mereka lakukan. Haji tak lagi menjadi bentuk kesalehan individu akan tetapi haji haru mampu dijadikan sebagai wujud kesalehan sosial. Dengan demikian, IPHI dapat memberikan sumbangsih nyata terhadap bangsa dan negara.”Mari ubah haji gengsi menjadi haji peduli,”ajak dia.