Jumat 08 Oct 2010 02:32 WIB

Detik-detik Menjelang Presiden Batalkan Kunjungan ke Belanda

Rep: M Ikhsan Shiddieqy/ Red: Budi Raharjo
Presiden Yudhoyono
Foto: Antara
Presiden Yudhoyono

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Rencana kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Belanda yang sudah diagendakan sejak 2007, dalam hitungan jam batal dilakukan pada saat Presiden siap terbang dengan pesawat ke negara di Eropa itu. Penyebabnya, pengadilan di Belanda tiba-tiba menyidang kasus pelanggaran HAM terhadap tahanan politik yang diajukan RMS.

''Satu jam sebelum berangkat, sebelum take off dari Halim Perdanakusuma, terjadi dinamika yang sangat penting,'' ungkap Presiden saat Sidang Kabinet di Kantor Presiden di Jakarta, Kamis (7/10).

Pernyataan Presiden itu sekaligus menepis kabar, bahwa penundaan sudah direncanakan beberapa hari sebelumnya. Beberapa jam sebelum bertolak ke Belanda, Presiden menerima surat dari Menlu, Marty Natalegawa. ''Isi surat itu segera saya konfirmasikan dengan Duta Besar kita di Den Haag, Saudara Fani Habibie, benar seperti itu keadaan di Den Haag, jam 2 sebelum saya bertolak,'' paparnya.

Kejadian yang dimaksud itu adalah sidang atas tuntutan RMS. Hal yang menjadi alasan utama pembatalan kunjungan itu adalah sikap pengadilan yang begitu cepat menyidangkan tuntutan RMS. Pengadilan itu bukan pengadilan internasional, tapi pengadilan lokal yang berarti masuk dalam sistem pengadilan nasional Belanda. ''Tuntutan diajukan 4 Oktober, pengadilan memutuskan menggelar sidang 5 Oktober, saya kira ini pengadilan paling cepat di dunia,'' sindir Presiden.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement