Jumat 08 Oct 2010 01:03 WIB

Menlu: Belanda Pahami Alasan Penundaan Kunjungan Presiden SBY

Rep: M Ikhsan Shiddieqy/ Red: Budi Raharjo
Menlu
Foto: Tahta/Republika
Menlu

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa, menegaskan hubungan bilateral antara Indonesia dan Belanda tidak terganggu atas penundaan kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pemerintah Belanda, katanya, sudah memahami alasan penundaan kunjungan Presiden itu.

"Kalau kita lihat tatanan yang lebih besar, hubungan Indonesia Belanda kami kira tidak ada permasalahan," kata Marty usai bertemu Presiden, di Kantor Presiden, Kamis (7/10).

Marty bertemu dengan Presiden untuk menyampaikan hasil pertemuan Asia Europe Meeting (Asem) di Brussel dua hari lalu yang dihadiri Marty mewakili Presiden. Menurutnya, pemerintah Belanda memahami justru untuk memastikan hubungan jangka panjang Indonesia Belanda. "Karena kalau kita bicara masalah kepentigan sesaat tentu ada dampak terhadap hubungan itu sendiri, tapi yang kita pentingkan ke depan yang lebih jangka panjang," ujar mantan dubes RI untuk PBB ini.

Mengenai penjadwalan ulang Presiden ke Belanda, Marty lebih memilih untuk membiarkan proses berjalan. "Biarkan semua ini mengalir dengan sendirinya, dengan alamiah, pemerintah Indonesia tidak akan tergesa-gesa untuk menjadwal ulang kunjungan kita biarkan untuk memastikan segela sesuatu kemarin sudah betul-betul diatasi," kata Marty menegaskan.

Penjadwalan kunjungan yang dimaksud, katanya, akan dilangsungkan pada saat semua sudah betul-betul siap. "Kami kira pihak Belanda dengan adanya keputusan Indonesia ini semakin paham betapa pentingnya masalah ini dikelola dengan baik dan juga posisi pemerintah Belanda sudah tegas," ujarnya.

Marty mengatakan, Belanda tidak mengakui RMS. "Belanda sepenuhnya mendukung posisi Indonesia bahkan pengadilan Belanda kemarin sudah memutuskan menolak gugatan dari RMS bukan saja pemerintah Belanda, pengadilan Belanda juga berpandangan sama. Kami kira tidak ada gangguan hubungan Indonesia Belanda," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement