Kamis 07 Oct 2010 06:22 WIB

Anis Matta: Tak Ada Perombakan Tahun Ini

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta memperkirakan dalam tahun ini tidak akan ada "reshuffle" atau perombakan kabinet yang dilakukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Hal itu dikatakannya kepada ANTARA di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu. "Tidak ada perombakan kabinet tahun ini," kata Anis.

Ia menyebutkan, Presiden Yudhoyono sama sekali tidak membicarakan dan menyinggung masalah "reshuffle" kabinet. "Saat menteri dari PKS dipanggil oleh Presiden Yudhoyono, Presiden tidak menyinggung soal 'reshuffle'," kata Wakil Ketua DPR itu.

Ia menambahkan, Presiden Yudhoyono hanya memberikan surat kepada setiap menteri. Isi surat itu, hanya berisi bagaimana memperbaiki kinerja. "Hanya surat yang diberikan untuk masalah kinerja," kata dia.

Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional Tjatur Sapto Edy mengatakan, soal reshuffle tidak dibicarakan sama sekali oleh Presiden Yudhoyono. "Kalau semua menteri dievaluasi, kita justru setuju. Itu sangat wajar, karena dalam upaya peningkatan prestasi dan kinerja, evaluasi itu perlu dilakukan," kata dia.

Terkait "reshuffle", di internal PAN juga sama sekali tidak ada pembicaraan, dipikirkan dan tidak mendesak ataupun takut terhadap ancaman "reshuffle". Konsentrasi PAN, kata dia, adalah meningkatkan kinerja menteri-menterinya. Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa DPR, Marwan Jafar mengatakan, selama ini isu perombakan kabinet sama sekali tidak pernah disinggung dalam rapat-rapat Setgab.

Padahal jika menyangkut hal-hal strategis seperti "reshuffle", Presiden pasti akan melakukan komunikasi politik. "Selama ini komunikasi politik berlangsung intensif, solid. Sama sekali tidak pernah disinggung soal 'reshuffle'," ujar dia.

Sementara itu, Ketua DPP Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengatakan, Presiden Yudhoyono akan melakukan "reshuffle'. Bahkan ada lima menteri yang akan terkena "reshuffle". "Akan ada lima menteri yang akan diganti oleh Presiden Yudhoyono," kata Ruhut.

sumber : ant
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement