REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Senjata M16 yang ditemukan dari kawanan perampok di perbukitan Dolok Masihul, Kabupaten Serdang Bedagai identik dengan yang digunakan pada penembakan anggota di Polsek Hamparan Perak dan Bank CIMB Niaga Medan, Sumatera Utara.
"Hasil dari forensik dari Polda Sumatera Utara diperoleh indikasi bahwa senjata M16 yang digunakan Taufik Hidayat untuk menembak anggota Polsek Hamparan Perak dan anggota yang menjaga Bank CIMB Niaga," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Kabiro Penmas) Polri, Brigjen Pol Ketut Untung Yoga Ana di Jakarta, Selasa (5/10).
Polri telah melakukan bukti pembanding untuk mencocokkan dengan peluru yang ada di tubuh korban di Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan ditemukan 14 tembakan yang identik baik di Polsek Hamparan Perak maupun Bank CIMB Niaga. "Senjata M16 direbut dari personel Satuan Brimob Polda Sumut yang tewas yakni Brigadir Immanuel Simanjuntak di Bank CIMB Niaga, perampokan yang terjadi semua bermotif teroris dan sebagian besar pernah mengikuti pelatihan di Aceh," kata Yoga.
Akibat penyerangan itu, tiga personel Polsek Hamparan Perak yakni Aiptu Baik Sinulingga, Aiptu Deto Sutejo dan Bripka Riswandi tewas tertembak. Pada Sabtu (2/10), tim gabungan dari Satuan Brimob Polda Sumut, Polres Serdang Bedagai dan Polres Tebing Tinggi melakukan penyergapan terhadap kawanan perampok di kawasan perbukitan Dolok Masihul.
Dalam penyergapan tersebut, pihak kepolisian mengamankan sejumlah barang bukti seperti satu pucuk AK 47, dua pucuk M16, dua pistol jenis FN, 700 butir amunisi kaliber 7,62 mm dan 5, 56 mm serta empat magasin. Kepolisian telah berhasil menemukan sembilan orang setelah menangkap enam orang yang empat diantaranya tewas ditembak.