REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Mengaca pada kasus kecelakaan di Stasiun Petarukan, Pemalang dan Stasiun Purwosari, Solo pada Sabtu (2/10) lalu, Menteri Perhubungan Freddy Numberi mengupayakan adanya peningkatan insentif bagi masinis dan semua yang terkait kegiatan operasional kereta api (KA).
Hal ini bertujuan supaya tingkat kesejahteraan mereka lebih baik, sehingga performa kerja juga tidak melempem. "Insentifnya mungkin harus dikasih lebih karena pada waktu-waktu tertentu seperti jam malam ia harus menjaga betul KA harus selamat," katanya saat ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (4/10).
Menanggapi usulan tersebut, Direktur Utama PT Kereta Api (PT KA) Ignasius Jonan, menyambut dengan positif. Menurutnya, kenaikan insentif bagi masinis dan pekerja KA lainnya memang perlu. "Ya semua yang terlibat perjalanan KA kalau bisa ditingkatkan (insentifnya) segera. Tapi, kita masih akan hitung berapa kenaikannya," ujar Jonan.
Untuk sumber dananya, ia mengaku akan mengupayakan mencarinya. Pasalnya, Jonan mengungkapkan kesejahteraan pegawai PTKA itu harus membaik dari waktu ke waktu. Sehingga sejalan dengan kinerja dari PTKA. "Biasanya pada awal tahun, itu ada evaluasi untuk perbaikan," ungkapnya.
Jonan menyebutkan total take home pay PTKA itu tergantung masa kerja pegawai yang bersangkutan. Masinis KA baru atau asisten itu rata-rata antara Rp 3,5-4 juta per bulan. Sedangkan untuk masinis yang senior sekitar Rp 6-7 juta per bulan.