REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Untuk pertama kalinya, Pemerintah menarik pinjaman dalam negeri sebesar Rp 600 miliar dari Bank Negara Indonesia (BNI) guna mendukung pendanaan pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista). Pinjaman tersebut merupakan bagian dari keseluruhan pinjaman dalam negeri tahun anggaran 2010 sebesar Rp 1 triliun.
''Ini langkah pertama kita menggunakan pembiayaan dalam negeri untuk alutsista. Kita akan tandatangani dan catat sebaik-baiknya,'' ujar Menteri Keuangan, Agus Martardojo, saat penandatanganan kerja sama perjanjian pinjaman dalam negeri dalam rangka pembiayaan kebutuhan Polri dan Alutsista TNI tahun anggaran 2010, senin (4/10).
Menkeu menuturkan pinjaman tersebut merupakan upaya memenuhi kebutuhan pendanaan pengadaan alutsista yang mencapai Rp1 triliun. Pendanaan tersebut rencananya akan dialokasikan untuk pengadaan alutsista TNI oleh Kementerian Pertahanan sebesar Rp 800 miliar dan sisanya Rp 200 miliar untuk pengadaan alutsista Polri.
''Meskipun dimulai dengan jumlahnya yang relatif kecil, pemerintah mengharapkan agar penggunaan pinjaman dalam negeri di masa mendatang secara bertahap dan berkesinambungan dapat berdampak positif bagi pengembangan industri strategis dalam negeri maupun bagi peningkatan kinerja sektor riil secara keseluruhan,'' ujarnya