Senin 04 Oct 2010 23:48 WIB

Ini Dia Kronologi Kecelakaan KA di Pemalang Versi Dirjen KA

Rep: Citra Listya Rini/ Red: Siwi Tri Puji B
Tabrakan kereta api di Pemalang
Foto: antara
Tabrakan kereta api di Pemalang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menjawab simpang siur jumlah korban kecelakaan kereta api (KA) di Stasiun Petarukan, Pemalang dan Stasiun Purwosari, Solo pada Sabtu (2/10) lalu, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Tundjung Inderawan, angkat bicara.  Dalam Peristiwa Luar Biasa Hebat (PLHI) di Petarukan yang terjadi pada pukul 02.45 WIB, KA 116 Senja Utama Semarang jurusan Jakarta -Semarang tiba di Stasiun Petarukan. Kemudian berhenti di Spoor III karena menunggu KA 101 Senja Utama Kediri jurusan Jakarta yang berjalan langsung di Spoor II pada pukul 02.44 WIB.

"Namun, KA 4 Argo Bromo Anggrek jurusan Jakarta-Surabaya yang direncanakan akan dimasukkan ke Spoor I setelah KA 1-1 Senja Utama Kediri lewat, tiba-tiba masuk di Spoor III dan menabrak KA 116 Senja Utama Semarang tepat pukul 02.45 WIB. Akibatnya, badan kereta rangkaian terakhir KA 116 Senja Utama Semarang (K2 91505) rusak berat," kata Tundjung dalam jumpa pers di Stasiun Gambir, Jakarta, Senin (4/10).

Dia juga menyampaikan akibat kejadian itu, satu KA terguling (K2 91547) dan satu KA anjlog (K2 91506) yang kemudian dibawa ke Balai Yasa. Tundjung juga tidak menampik bahwa adanya korban jiwa akibat kejadian Sabtu naas tersebut. "PLH di Petarukan itu menelan jumlah korban jiwa sebanyak 34 orang, dan jumlah korban yang luka-luka sebanyak 36 orang."

Selepas kejadian, lanjutnya, korban-korban yang berjatuhan langsung dilarikan ke Rumah Sakit (RS) terdekat, yaitu RS M  Azhari dan RS Santa Maria. Sementara itu, untuk rangkaian KA yang rusak, Tundjung mengatakan pihaknya langsung mengevakuasi badan KA. Hingga kini, ia menyampaikan kegiatan pengumpulan barang bukti dari saksi-saksi tentang penyebab kecelakaan di lokas oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS).

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement