Senin 04 Oct 2010 20:38 WIB

Bisakah Komodo Masuk Tujuh Keajaiban Dunia?

Rep: Antara/ Red: Budi Raharjo
Komodo
Komodo

REPUBLIKA.CO.ID,KUPANG--Biawak raksasa Komodo (varanus commodoensis), diyakini masuk sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia yang akan diumumkan pada 11 November 2011. Keyakinan itu karena pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia sudah mulai merasa bahwa Komodo tidak hanya milik rakyat di Provinsi Nusa Tenggara Timur, tetapi milik bangsa ini yang harus didukung, kata Kepala Bidang Promosi Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi NTT Ulbadus Gogi, di Kupang, Senin (4/10).

Dukungan dari seluruh anak bangsa ini, kata dia terbukti dengan posisi Komodo yang selalu menempati tujuh besar atau berada pada anak tangga 1-7 dalam beberapa bulan terakhir. "Sejak Januari 2010 lalu, posisi Komodo selalu berada pada anak tangga ke-14 dan menjadi ancaman serius tetapi sejak Juni lalu, berkat dukungan secara nyata melalui 'vote Komodo' lewat jaringan internet, posisi Komodo tetap berada pada level 1-7," ucapnya.

Dia mengatakan, sejak diumumkan pada 21 Juli 2009 oleh "New7 Wonders Foundation" bahwa Komodo masuk sebagai salah satu finalis dari 28 finalis yang berhak melanjutkan ke tahap final setelah menyisihkan kurang lebih 440 nominasi dari 220 negara, pemerintah terus melakukan sosialisasi untuk meminta dukungan.

Permintaan dukungan ini tidak hanya kepada rakyat NTT, tetapi juga kepada seluruh masyarakat Indonesia, karena masuknya binatang purba dalam tujuh keajaiban dunia tidak hanya memberi dampak bagi masyarakat di provinsi kepulauan itu, tetapi untuk Indonesia secara keseluruhan. Menurut dia, wisatawan dari negara manapun di dunia yang ingin ke Pulau Komodo, pasti harus melewati Jakarta, Denpasar, Bali, Balikpapan dan daerah di Indonesia sebelum ke Pulau Komodo yang terletak di ujung barat Pulau Flores.

Artinya, efeknya tidak hanya dirasakan oleh pemerintah dan rakyat NTT tetapi seluruh masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia juga pasti merasa bangga karena ada salah satu tempat pariwisata di Indonesia yang bisa ikut bersaing di dunia internasional dan masuk dalam nominasi, ujarnya.

Dia mengatakan, saat ini pemerintah pusat secara terus menerus melakukan promosi ke luar negeri untuk meminta dukungan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement