Senin 04 Oct 2010 07:15 WIB

Penyebab Kecelakaan Kereta Masih Diselidiki

Rep: Cepi Setiadi/ Red: Budi Raharjo
Evakuasi gerbong kereta api yang mengalami kecelakaan di Stasiun Petarukan
Foto: Antara
Evakuasi gerbong kereta api yang mengalami kecelakaan di Stasiun Petarukan

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Penyebab kecelakaan maut kereta api di Stasiun Petarukan, Pemalang, Jawa Tengah hingga kini belum bisa disimpulkan. Namun berdasarkan keterangan sejumlah saksi, KA Senja Utama yang ditabrak Argo Anggrek mengalami keterlambatan sekitar dua jam dari seharusnya. Sedangkan KA Argo Anggrek sendiri diketahui mengalami keterlambatan sekitar satu jam.

Sejumlah analisa menyeruak. Mungkinkah, keterlambatan ini menjadi saah satu faktor penyebab kecelakaan? Karena, saat di stasiun Petarukan biasanya KA Argo Anggrek tidak menyalip KA Utama Senja, sehingga ada kemungkinan masinis KA Anggrek mengira tidak ada kereta.

Namun analisa ini dibantah keras pihak PT Kereta Api Indonesia (PT KAI). VP Public Relations PT KAI, Sugeng Priyono, menyatakan hingga saat ini PT KAI belum sampai pada kesimpulan seperti itu. ''Enggak, kita belum mengadakan pemeriksaan itu semua, keterlambatan itu memang terjadi, tapi itu kan tidak menjadi penyebab kecelakaan, karena keterlambatan sudah diatur,'' katanya saat dihubungi Republika, Ahad (3/10).

''Kecelakaan itu tidak tergantung terlambat atau tepat, tapi yang jelas kami akan periksa semua dan hingga saat ini masinis belum diperiksa,''kata Sugeng.

Sugeng menambahkan, saat ini pihaknya masih berkonsentrasi  untuk evakuasi korban, sehingga belum mengarah pemeriksaan. Sugeng mengakui hambatan di jalan atau kereta berhenti sehingga mengalami keterlambatan biasa terjadi dalam perjalanan kereta. ''Tapi itu tidak ada kaitannya dengan kecelakaan,'' kata dia.

Menurutnya, untuk penyelidikan saat ini diserahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian. Sugeng menambahkan, jikapun sebuah kecelakaan terjadi karena kesalahan oknum petugas, maka hal itu tidak bisa menyamaratakan semuanya dianggap jelek.

Saat diminta tanggapannya terkait desakan masyarakat agara PT KAI berbenah, dengan tegas Sugeng pun berkata,''Tanpa diminta masyarakat pun kami pasti berbenah. Bukan hanya setelah kejadian baru berbenah, kan tidak. Kita berbenah apakah itu dari sisi kualitas atau kuantitas yang ditambah,'' kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement