Sabtu 02 Oct 2010 05:42 WIB

Tommy Suharto Prihatin Kondisi Bangsa Pascareformasi

Rep: Andri Saubani/ Red: Djibril Muhammad
Tommy Soeharto
Foto: infokorupsi.com
Tommy Soeharto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Putra bungsu mantan Presiden Suharto, Hutomo Mandala Putra (Tommy Suharto) menyatakan keprihatinannya terhadap kondisi bangsa dan negara pascaera reformasi. Angka kemiskinan yang tinggi, konflik sosial, sampai soal proses disintegrasi bangsa menjadi perhatian Tommy.

"Disintegrasi bangsa itu hal yang memprihatinkan kita semua, apalagi kemiskinan yang berkepanjangan," kata Tommy, dalam acara deklarasi Forum Silaturahmi Anak Bangsa (FASB), di Jakarta, Jumat (1/10).

Tommy memerinci, lepasnya provinsi Timor-timur, pulau Sipadan-Ligitan dan banyak daerah lain yang ingin melepaskan diri dari Indonesia, menjadi hal yang memprihatinkan. Bertambah prihatin, lanjut Tommy, proses disintegrasi bangsa ini diiringi oleh tingginya angka kemiskinan di Indonesia.

Menurut Tommy, perbaikan kondisi pascaera reformasi tergantung kesiapan Pemerintah baik dalam hal ekonomi, politik, dan tata negara. Khusus di bidang ekonomi, Tommy menggarisbawahi soal iklim ekonomi yang tidak kompetitif.

Hal itu ditandai dengan anggapan dunia luar terhadap Indonesia sebagai negara berisiko tinggi yang mengakibatkan dana-dana asing berbunga sangat tinggi. "Akhirnya rakyat tidak bisa sejahtera karena harus bayar bunga yang tinggi dan juga dengan birokrasi yang masih banyak yang menghambat perkembangan ekonomi pasar," tambah Tommy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement