REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Anggota DPR RI Budiman Sujatmiko meminta intelijen segera dibenahi mengingat banyaknya kekerasan antar masyarakat dan aksi teror yang disebutnya menampar negara. "Bagi saya ini merupakan tamparan bagi negara, terutama intelijen, karena dalam sepuluh hari terakhir ini kita seperti menyaksikan gelombang kekerasan," katanya, Kamis (30/9).
Ia menunjuk gelombang kekerasan yang terjadi akhir-akhir ini seperti perkelahian antar kelompok massa di Jalan Ampera, Jakarta, konflik sosial di Tarakan, serangan teroris ke Polsek Hamparan Perak, Deli Serdang, Sumatera Utara, dan perampokan Bank CIMB yang diduga berkaitan dengan terorisme.
"Serta kini muncul juga ledakan di Kalimalang, maka intelijen harus segera membenahi kapasitas intelijennya. Saya harap ledakan bom di Kalimalang harus jadi yang terakhir," tegas mantan ketua umum Partai Rakyat Demokratik ini.
Ia mengatakan, berbagai kasus tersebut bisa membuat rakyat semakin kehilangan kepercayaan terhadap aparat keamanan, apalagi bila aparat tidak mampu menyelesaikan masalah itu. "Jika ini tidak dilakukan maka akan runtuh kepercayaan rakyat pada aparat keamanan. Jangan sampai masyarakat berinisiatif membangun perangkat-perangkat keamanannya sendiri," tuturnya.