REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Aksi bentrokan antarkelompok di Tarakan, Kalimantan Timur, dan di Jalan Ampera Jakarta, dinilai Wakil Ketua DPR, Anis Matta, akibat dari terlalu sibuknya kepolisian menghadapi konflik internal. Karenanya, kata Anis, harus ada upaya bersama untuk menuntaskan masalah di internal Kepolisian.
“Perlu ada konsolidasi segera di dalam kepolisian agar kembali berkonsentrasi menjaga keamanan masyarakat,” kata Anis, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (30/9).
Menurut Anis, Polri jelas kecolongan atas kasus bentrok antarkelompok di Tarakan dan Jalan Ampera, Jakarta. Anis menilai, petinggi-petinggi Polri saat ini terlalu sibuk mengurusi masalah jelang pemilihan Kapolri. Akibatnya, intelijen Polri tidak bekerja sebagaimana mestinya guna mencegah aksi bentrok antarkelompok.
Polri menurut Anis, belakangan juga terlalu fokus pada pemberantasan terorisme. Padahal, aksi premanisme juga sama-sama meresahkan masyarakat. Anis yakin, polisi pasti telah mengetahui keberadaan kelompok-kelompok preman yang berpotensi meresahkan masyarakat. “Ini polisi pasti tahu pelakunya, geng-geng yang ada di blakangnya. Tapi tidak menjadi perhatian Polri,” jelasnya.