REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Setelah tiga unit pesawat tempur Sukhoi tiba di Indonesia pada 2010 ini, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menegaskan, pemerintah akan mendatangkan pesawat yang sama sebanyak enam unit dalam waktu lima tahun ke depan. Ini agar tercapai kekuatan lengkap satu skuadron.
Hal itu disampaikan Purnomo di Istana Negara, Selasa (28/9). Dia mengatakan, satu skuadron itu harus memiliki 16 pesawat tempur, total pesawat Sukhoi yang ada saat ini sebanyak 10 unit. "Di Renstra (Rencana Strategis) ini. Ini adalah Renstra pertama dari tiga renstra yang akan kita bangun untuk mencapai kekuatan pokok TNI," katanya.
Purnomo menargetkan enam Sukhoi yang dipesan itu bisa diterima pemerintah dalam waktu lima tahun. Menurut Purnomo, jarak waktu antara pemesanan dan pengiriman Sukhoi dari Rusia itu memakan waktu cukup panjang. "Yang sekarang ini kan pesanan 2006-2008, memang ini dibuatkan lama, kan prosesnya juga harus melalui pengajuan anggaran segala kan," katanya.
Terkait kabar bahwa Sukhoi yang dibeli pemerintah itu tidak dilengkapi amunisi atau misil, Purnomo mengatakan, sebetulnya senjata itu bisa dibeli dan tidak harus buatan Rusia. Dia menambahkan, Sukhoi bisa dipersenjatai dengan misil buatan dalam negeri. "Itu kita lihat untuk latihan bombing-nya itu di Takalar, itu dengan buatan dalam negeri sudah bisa," jelasnya